Usai terbit SNI 9314:2024 Kernel Beras Fortifikan pada Desember 2024 lalu, Badan Pangan Nasional melalui Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan selaku Ketua Komtek 67-11, telah melaksanakan rapat koordinasi Persiapan Penyusunan RSNI Beras Fortifikasi pada 31 Januari 2025 secara daring.

Penyusunan RSNI ini merupakan implementasi atas Strategi Nasional Pengarusutamaan Produksi dan Konsumsi Pangan Lokal yang tertuang dalam Perpres Nomor 81/2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Salah satu indikator capaian strategi tersebut adalah meningkatnya jumlah jenis pangan yang difortifikasi. 

Selain itu, Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menjadikan RSNI Beras Fortifikasi sebagai Program Nasional Perumusan Standar Tahun 2025 melalui SK Kepala BSN Nomor 8/KEP/BSN/1/2025.

“Beras sebagai komoditas pangan segar menjadi amanah Badan Pangan Nasional untuk menyusun standar melalui Komtek 67-11. Harapannya RSNI ini dapat melengkapi SNI Kernel Beras Fortifikan yang sudah terbit,” jelas Yusra Egayanti, Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan.

Tetty Sihombing selaku perwakilan Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) menyambut baik langkah cepat Badan Pangan Nasional dalam mendorong kualitas konsumsi masyarakat, “Menjadi perhatian kami, seyogyanya produk fortifikasi dapat diakses oleh semua masyarakat, khususnya untuk masyarakat yang sangat membutuhkan,” ungkap Tetty.

Dukungan serupa juga datang dari berbagai pihak dalam Komtek 67-11 yang beranggotakan perwakilan pakar/akademisi, pemerintah, asosiasi, dan lembaga konsumen. Sinergitas dan kolaborasi stakeholder menjadi salah satu kunci penting dalam suksesnya penyusunan RSNI Beras Fortifikasi untuk pangan yang lebih baik.