Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadir dalam Ketahanan Pangan Expo and Conference 2023 dengan tema "Menuju Swasembada Pangan untuk Kemandirian Bangsa" yang diselenggarakan oleh Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) di Jakarta International Expo Kemayoran, 10-13 Agustus 2023.
Pada diskusi sesi kedua dengan tema Persoalan Rantai Pasok Pertanian dalam Kerangka Ketahanan Pangan Nasional, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Jumat (11/08/2023) menjelaskan salah satu tugas dan fungsi NFA ialah perumusan kebijakan dan penetapan kebijakan stabilisasi harga dan distribusi pangan. Oleh sebab itu, tata kelola logistik dan rantai pasok menjadi salah perhatian utama yang perlu dibenahi bersama seluruh stakeholders.
"Pola rantai pasok komoditas beras melibatkan berbagai aktor yang berimplikasi terhadap nilai kompetitif petani dan informasi, ketersediaan pasokan cadangan pangan, dan harga beras," terangnya.
Ketut menjelaskan titik kritis rantai pasokan antara lain bisa disebabkan oleh kekurangan pasokan pangan akibat perubahan iklim dan gagal panen, keterbatasan modal usaha petani, keterbatasan pengetahuan mengenali pasca panen, fasilitas sarana penyimpanan pangan yang masih konvensional, serta belum diterapkannya sistem rantai pendingin untuk komoditas uang perishable seperti bawang dan cabai, hal inilah yang perlu diantisipasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Untuk itu Kepala NFA Arief Prasetyo Adi telah melakukan berbagai upaya penguatan kebijakan distribusi pangan, antara lain melalui penyusunan regulasi penataan distribusi pangan yaitu mendata pelaku mulai dari sektor hulu - tengah - hilir, pembenahan data pangan, penguatan masa simpan produk pangan, serta penguatan BUMN sebagai offtaker melalui Closed Loop Perberasan.
Sementara itu Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog Bayu Krisnamurthi yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan transformasi Perum Bulog dari lembaga yang bertugas untuk menjaga jatuhnya harga gabah/beras menjadi lembaga yang bertugas menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, dianggap berhasil dalam mengendalikan inflasi dan daya beli masyarakat. Menurutnya sejauh ini Perum Bulog telah berhasil menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui kombinasi pelaksanaan tugas SPHP Beras dan Komersial.
"Jika sebelumnya peran Bulog itu utamanya adalah menyelamatkan harganya petani, maka setelah 2020 Bulog peranannya lebih kepada mengamankan harga konsumen. Menjaga stabilitas harga konsumen," ujarnya.
Diskusi dihadiri oleh kalangan pemerintah, akademisi dan mahasiswa, hingga pelaku usaha. Turut hadir Ketua MAPORINA Subandriyo beserta Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Asep Saefuddin selaku perwakilan Forum Rektor Indonesia.
