Tanaman vanili merupakan salah satu rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan penghasil devisa negara yang potensial. Kemendag mengolah data Trademap (2023) menjelaskan bahwa pada tahun 2020 Indonesia menduduki peringkat 3 sebagai pengekspor vanili di dunia, lalu pada tahun 2021 menduduki peringkat 5 setelah Madagaskar, Perancis, USA, dan Turki.
Setelah sebelumnya Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) selaku koordinator Mirror Committee (MC) Codex Committee on Spices and Cullinary Herbs (CCSCH) telah selesai mengirimkan usulan posisi Indonesia dalam Draft Standar for Vanilla pada bulan Agustus 2023 lalu, saat ini NFA bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) siap untuk menyusun laporan akhir terhadap kajian keamanan dan mutu vanili di Indonesia.
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA telah melaksanakan Rapat Finalisasi Laporan Akhir kajian keamanan dan mutu vanili pada Kamis, 10 November 2023 di Aston Hotel TB Simatupang.
Hadir dalam diskusi tersebut antara lain Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN, Tim Pelaksana Kajian Gabungan NFA dengan BRIN, serta staf fungsional Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA.
“Sebagai salah satu negara pemain vanili di perdagangan internasional, Indonesia perlu mendapatkan gambaran atau kondisi keamanan dan mutu vanili yang ada di dalam negeri. Vanilla yang dihasilkan Indonesia harus tetap dapat diakui sebagai vanilla di dunia”, jelas Yusra Egayanti selaku Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA,
Mulyana, Kepala Pusat Riset Agroindustri dari BRIN menyampaikan bahwa Vanili adalah komoditas unggulan Indonesia dengan harga ekonomi yang sangat tinggi dibandingkan dengan komoditas lain. “Dengan harga yang tinggi, persyaratannya juga menjadi sangat berat oleh karena itu, kajian vanilla dari Bapanas menjadi sangat penting, karena akan menjadi acuan perdagangan vanili”, ungkapnya.
Hasil dari kajian secara keseluruhan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun regulasi maupun perbaikan perngembangan vanili baik dari sisi hulu hingga ke hilir. Pengembangan kebijakan melalui rekomendasi yang akan menjadi output kajian nanti diharapkan dapat memperkuat posisi vanila baik di dalam negeri maupun luar negeri.
