Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama tim pakar pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) secara bertahap telah melakukan beberapa kali koordinasi terkait Kajian Komposisi Pangan Segar dalam rangka penyusunan data komposisi bahan pangan segar yang terstandarisasi. Hal ini merupakan salah satu upaya penyediaan media bagi masyarakat untuk dapat memilih dan mengkombinasikan pangan sehat menurut kandungan gizinya.
Data komposisi makanan yang relevan, andal, dan terkini sangat penting, tidak hanya dalam bidang gizi dan kesehatan, tetapi juga untuk disiplin ilmu lain seperti industri pangan, perdagangan, dan penyusunan kebijakan atau regulasi pangan. Data komposisi ini juga penting sebagai perwujudan generasi sehat, aktif, dan produkti, karena dapat menjelaskan dampak pola makan terhadap Kesehatan melalui informasi komposisi zat gizi yang tepat.
Menindaklanjuti rangkaian kegiatan pembaharuan data informasi komposisi pangan segar tersebut, Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional/NFA telah melaksanakan pengambilan sampel bahan pangan segar selama 24 – 30 Agustus 2023 di 3 wilayah tersebar yakni Jakarta, Depok, dan Bogor.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Yusra Egayanti, mengungkapkan bahwa kegiatan pengambilan sampel secara langsung di lapangan merupakan metode data primer yang pertama kalinya dilaksanakan. “Selama ini data komposisi pangan berasal dari rujukan data ilmiah atau penelitian. Sekarang kita harap data yang langsung diambil dari lapangan ini bisa menjadi rujukan yang lebih akurat,” tegas Yusra.
Dalam rangka mendapatkan sampel yang sesuai dan bisa menggambarkan populasi pangan secara keseluruhan, maka pangambilan sampel dilaksanakan baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Sampel yang diambil merupakan sampel yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jenis kelompok pangan tersebut antara lain padi-padian (serealia), umbi-umbian, Ikan/udang/cumi/kerang air tawar, daging, telur dan susu, sayur-sayuran, bumbu, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan kelapa. Petugas pengambil sampel juga telah dibekali dengan pelatihan teknik pengambilan sampel sehingga sampel yang dikumpulkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan bersama dengan pakar.
Data primer yang dilaksanakan oleh NFA merupakan upaya untuk memperoleh data dan informasi komposisi nilai gizi bahan pangan segar secara valid dan akurat. Sejalan dengan arahan Kepala NFA, bahwa NFA akan terus mendukung pengembangan data dan informasi yang baik demi mewujudkan Pangan Kuat Indonesia Berdaulat.