BADAN PANGAN NASIONAL
Dukung Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM), NFA: LPM sebagai Sumber Pangan dan Gizi Masyarakat

KARAWANG - Upaya menjaga ketahanan pangan nasional harus didukung dengan ketersediaan dan stok pangan di tingkat masyarakat, desa, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Dari tahapan tersebut, ketersediaan pangan di level masyarakat menjadi hal yang paling mendasar, untuk itu optimalisasi Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) menjadi salah satu program strategis yang perlu terus didorong untuk memperkuat ekosistem pangan nasional. 

Pernyataan tersebut disampaikan Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo saat melakukan peninjauan LPM Gapoktan Sumber Mekar di Karawang, Senin, (10/4/2023). Menurutnya, LPM merupakan pilar dari ketahanan pangan masyarakat, di mana posisi dan keberadaannya turut berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional. 

"LPM yang dikelola Gapoktan memiliki peran yang komplit dalam pemenuhan rantai pasok pangan daerah, dari mulai budidaya, pengolahan, penyimpanan, hingga pendistribusian pangan. LPM juga berperan sebagai penggerak ekonomi petani. Hal tersebut semakin menegaskan peran strategis dari lumbung pangan," ujarnya.

Nyoto mengatakan, saat ini pihaknya turut mendorong agar LPM bisa berperan aktif dalam pemenuhan gizi masyarakat. "Selain menjaga ketersediaan, LPM juga didorong untuk memiliki peran menjaga pasokan gizi masyarakat seperti yang saat ini tengah kita upayakan di LPM Sumber Mekar Karawang," terangnya. 

Menurut Nyoto, LPM Sumber Mekar bisa menjadi salah satu LPM percontohan yang didukung untuk mengembangkan perannya dalam pemenuhan gizi masyarakat melalui penanaman padi biofertifikasi yang kaya akan nutrisi zink. "Kita dorong LPM Sumber Mekar, dengan dukungan Pemerintah Daerah, bisa melakukan kolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan penanaman padi biofertifikasi yang kaya akan nutrisi zink. Padi jenis tersebut bisa bermanfaat untuk pengentasan stunting," tuturnya. 

Nyoto berharap, hasil produksi dari program tersebut bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bantuan pangan bagi masyarakat rawan stunting yang bersumber dari cadangan pangan pemerintah daerah. 

Terkait upaya peningkatan gizi masyarakat tersebut, Ketua LPM Gapoktan Sumber Mekar Hadiwarmo Sudrajat menyambut baik rencana pengembangan padi biofertifikasi yang tengah diupayakan. Saat ini, tambahnya, LPM Sumber Mekar juga telah melakukan uji coba pengembangan padi organik yang diintegrasikan dengan budidaya ikan air tawar. "Sedang kita uji cobakan pengembangan padi organik melalui sistem mina padi sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu model untuk menunjang penanganan stunting khususnya di Kabupaten Karawang," ujarnya. 

Di samping rencana pengembangan padi biofertifikasi, Hadi mengatakan, LPM Sumber Mekar saat ini sudah memiliki produk beras sendiri dengan brand “FDP”. Produk beras medium tersebut hasil dari kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang. 

"Hal ini bagian dari upaya mengoptimalkan produksi gabah dan beras Karawang yang tercatat mengalami surplus hampir sekitar 800 ribu ton GKP per tahun. Produk beras LPM tersebut dijual di wilayah Karawang dan sekitarnya, dan sudah masuk ke pasar Jakarta melalui PIBC. Dijual dengan harga Rp 9.000 per kg. Dengan harga beras yang murah dan kualitas yang bagus maka beras kami sangat diminati. Kedepannya kita berharap bisa memproduksi beras premium dan memperluas kerja samanya dengan BUMN Pangan seperti Bulog, BUMD, dan BUMDes," jelasnya. 

Adapun LPM Sumber Mekar yang berlokasi di Desa Kuta Jaya, Kecamatan Kuta Waluya, Karawang ini merupakan salah satu LPM yang sukses dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2022. LPM yang mengelola lahan seluas sekitar 306 ha dan memiliki jumlah anggota sebanyak 271 petani tersebut telah memiliki lumbung dengan fasilitas lengkap, dari mulai gudang lumbung, lantai jemur, rumah RMU dan RMU, serta pengering. 

Aktivitas LPM tersebut meliputi budidaya dan pembelian gabah. Untuk budidaya Gapoktan LPM Sumber Mekar menggunakan sejumlah varietas benih seperti Ciherang, Impari 32, Impari 42, Pandan Wangi, Malang, Ketan, dan lainnya. Sedangkan untuk pembelian gabah petani dilakukan disekitar Karawang.

"Kita juga sedang merintis untuk membangun kerja sama khususnya dalam hal pemenuhan modal bagi para petani. Untuk itu, kita sedang melakukan pengembangan unit simpan pinjam dan cadangan pangan," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi secara terpisah mengatakan, kunci dari penguatan LPM adalah komitmen dan dukungan Pemerintah Daerah. "Kita berharap seluruh Pemda mendukung penuh penguatan LPM sebagai pilar ketahanan pangan masyarakat. Sejak 2009 pemerintah telah melakukan pembangunan dan pengisian LPM," ujarnya. 

Ia juga mengatakan, NFA siap melakukan kolaborasi bersama Pemda serta instansi terkait untuk memberikan pembinaan bagi pengelolaan LPM, sehingga manfaat dari keberadaan LPM sebagai instrumen stabilisasi pasokan dan harga pangan di daerah dapat semakin dirasakan masyarakat. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan tentang pentingnya menjaga stabilitas harga pangan dan menghitung jumlah stok cadangan pangan secara detail. 

"Dengan adanya LPM yang berdaya, maka kita bisa memiliki cadangan pangan yang kuat dari tingkat masyarakat, sehingga Pemda mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan secara cepat untuk mencegah gejolak. Mengingat sektor pangan memiliki andil signifikan bagi pengendalian inflasi nasional," pungkasnya. 

 Pengembangan LPM sendiri bertujuan untuk meningkatkan volume stok cadangan pangan guna menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggotanya terutama yang mengalami kerawanan pangan. Selain itu, untuk meningkatkan fungsi kelembagaan cadangan pangan masyarakat dalam penyediaan pangan secara optimal dan berkelanjutan. Adapun jumlah total LPM 2009-2022 tercatat sebanyak 8.718 unit. Jumlah tersebut terdiri dari, LPM yang dibangun dari DAK APBN 4.868 unit, LPM yang dibangun APBD 3.188 unit, dan dibangun secara swadaya 662 unit. 


——————————

*Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:*

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.