Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) selaku koordinator Mirror Committee (MC) Codex Committee on Spices and Culinary Herbs (CCSCH) berperan aktif dalam Electronic Working Group (EWG) dengan memberikan masukan pada draft standar small cardamom, turmeric dan vanila.
“Saat ini kita tengah melakukan kajian vanila dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai bahan untuk menyusun posisi Indonesia selanjutnya,” ungkap Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Yusra Egayanti dalam Rapat Komite Nasional Codex Indonesia yang diselenggarakan secara hybrid, Kamis (0/7/2023) di Jakarta.
Rapat Komnas Codex diselenggarakan untuk membahas rekomendasi kebijakan strategis dan teknis sesuai kebutuhan nasional dan dinamika internasional dalam kaitannya dengan forum Codex.
Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Nasional Kukuh S. Ahmad selaku Ketua Komnas Codex Indonesia menyampaikan hal terkait Blue Print on the Future of Codex serta arah Komnas yang perlu menyesuaikan dengan dinamika yang ada saat ini.
“Termasuk di dalamnya tentang manajemen pengambilan keputusan di Codex, juga perluasan cakupan Ketua Working Group khususnya keterlibatan negara berkembang,” tambah Kukuh
Dalam rangka mendukung peran aktif Indonesia pada forum Codex, Yusra mengatakan NFA melalui Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan selaku alternate coordinator MC Codex Committee on Contaminant in Food (CCCF) dan Codex Committee on Pesticide Residue (CCPR), Badan Pangan Nasional akan melakukan kajian yang melibatkan sampling dan pengujian terhadap pangan segar dan pangan segar kering.
“Kajian tersebut termasuk cabe bubuk asal impor yang menjadi isu perdagangan terkait penolakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia karena residu Etilen Oksida (EtO) yang terkandung dalam produk tersebut,” paparnya.
Rapat dihadiri oleh anggota Komnas Codex yakni perwakilan kementerian/ lembaga terkait, para pakar keamanan pangan dan asosiasi.