Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkomitmen untuk terus menjaga depresiasi harga beras di tingkat petani guna menghindari kejatuhan yang terlalu dalam. Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy mengatakan depresiasi harga beras biasanya terjadi dalam waktu 2 sampai 3 minggu ke depan. Untuk tetap menjaga stabilitas harga, maka perlu memperbanyak distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar tradisional.
“Selain menyalurkan (bantuan pangan beras) ke masyarakat, di sisi lain kami juga mendorong Perum Bulog melakukan pengadaan beras dalam negeri dengan menyerap produksi petani,” ujar Sarwo saat Mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik bersama Komisi IV DPR RI di Gudang Perum Bulog Campang Raya, Lampung, Kamis (7/3/2024).
Sarwo Edhy menjelaskan secara pararel untuk tetap menjaga stabilitas harga, maka perlu memperbanyak distribusi beras SPHP di pasar tradisional. "Untuk menjaga stabilitas harga beras yang belum kunjung turun, ada saran kepada Bulog agar bisa lebih banyak mendistribusikan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional," ujar Sarwo Edhy.
Sebagai informasi, Provinsi Lampung akan kembali mendapatkan tambahan beras impor sebanyak 13 ribu ton. Ini dipergunakan untuk menstabilkan harga beras melalui program SPHP.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan untuk menstabilkan harga beras secara nasional, penyaluran beras program SPHP terus berlangsung. Dan untuk di Lampung penyalurannya diperkirakan ada sebanyak 8 ribu ton per hari.
"Kalau di Lampung sendiri beras yang keluar sekitar 300 ton per hari atau kalau untuk program beras SPHP hampir 8 ribu ton. Karena ini beras bersubsidi, maka kami akan mengawasi bersama. Untuk penyaluran memang selain jaringan di pasar tradisional, kami juga punya rumah pangan kita dan toko-toko ritel modern," tambahnya.
Dia mengharapkan dengan adanya penyaluran beras SPHP yang makin banyak di pasar tradisional, dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri 2024.
Melihat itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi pada keterangan terpisah meyakini pada bulan Ramadan yang tidak lama lagi akan dimulai, harga pangan akan mulai terkoreksi. Terlebih, NFA bersama segenap pemerintah daerah telah berkomitmen menggencarkan aneka program intervensi yang menyasar langsung masyarakat, antara lain Gerakan Pangan Murah (GPM), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).