Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) menjadi kunci penting dalam membangun pola makan yang sehat dan berkualitas. Edukasi tentang B2SA sangat relevan, terutama bagi generasi muda. Remaja tidak hanya bertanggung jawab atas kesehatan pribadi, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan di lingkungan sosial mereka.
Hal tersebut disampaikan Rinna Syawal, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dalam Talk Show Cegah Anemia, KEK dan Stunting dengan Pola Konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat di Mamuju (23/10).
Talkshow yang diikuti seluruh siswa/siswi pengurus OSIS dan PMR tingkat SMA/SMK di Kabupaten Mamuju tersebut mengupas tuntas konsep makan sehat dan pentingnya konsumsi makanan B2SA yang bersumber dari pangan lokal bagi generasi muda sebagai penerus bangsa.
“Edukasi ini adalah investasi penting untuk masa depan yang sehat dan cerdas menyongsong Indonesia 2045. Generasi muda juga perlu diperkenakan tentang keanekaragaman hayati dan kekayaan kuliner lokal sejak dini agar mereka memahami dan menghargai budaya dan kuliner lokalnya.” sebut Rinna.
Lebih lanjut Rinna menjelaskan bahwa sebagai agen perubahan, siswa/siwi SMA/SMK diajak untuk mengubah pola konsumsinya dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah serta protein hewani, mengurangi minuman dan makanan tinggi gula, garam, dan minyak/lemak.
Dengan menerapkan pola konsumsi pangan yang B2SA, penyakit akibat malnutrisi, seperti anemia, KEK, dan stunting dapat dicegah sejak usia dini.
“Pola makan yang mencakup nutrisi lengkap dari berbagai sumber pangan membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan remaja, sehingga pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya optimal. Dengan menerapkan pola konsumsi pangan yang B2SA, berbagai penyakit akibat malnutrisi, seperti anemia, kekurangan energi kronis (KEK), dan stunting, dapat dicegah sejak usia dini.“ pungkas Rinna.