Masih rendahnya konsumsi pangan masyarakat kearah beragam dan bergizi seimbang mengakibatkan asupan gizi yang kurang memadai di masyarakat. Keadaan ini pun menimbulkan efek domino dimana risiko terjadinya stunting menjadi tinggi.
Oleh karenanya, guna mendukung penanganan permasalahan tersebut, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sejak tahun 2022 makin menggencarkan sosialisasi, edukasi dan promosi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) secara masif demi meningkatkan kesadaran pola konsumsi yang baik serta akses terhadap diversifikasi pangan.
“Kita berikan sosialisasi dan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui hingga calon pengantin, serta anak rawan stunting, anak gizi kurang dan anak gizi buruk, supaya masyarakat kita semakin sadar akan pentingnya mengkonsumsi pangan sehari-hari dengan pola yang baik dan benar.” jelas Rinna Syawal selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA ditemui pada kunjungannya di Rumah Pangan B2SA Desa Biringere Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (27/6).
“Edukasi tidak boleh hanya berfokus pada anak-anak, tetapi juga harus menjangkau hingga ke orang tuanya. Utamanya ibu-ibu karena kecukupan gizi keluarga kuncinya ada di ibu. Mereka lah yang sebenarnya perlu memahami bahwa masalah gizi, terlebih pada anak, bukan karena kurang makan, melainkan pola konsumsi yang belum baik. Dengan pemahaman yang benar, kita dapat mencegah kekurangan gizi dan menekan stunting untuk generasi kedepan.” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, program Rumah Pangan B2SA tidak hanya menyediakan sosialisasi dan edukasi, tetapi juga sekaligus mengintervensi dengan pemberian makanan bergizi seimbang berbasis sumber daya pangan lokal.
Pada Rumah Pangan B2SA Desa Biringere sendiri mendistribusikan makanan B2SA kepada 40 penerima makanan B2SA yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak stunting, anak gizi buruk dan gizi kurang sebanyak 60 kali pemberian, dengan frekuensi 2 kali seminggu setiap Hari Rabu dan Kamis pukul 11.00-12.00 WITA. Makanan bergizi ini akan digulirkan hingga Oktober 2024.
“Untuk November dan Desember akan kami lanjutkan dengan dana desa. Rencananya juga nanti akan kami bangun Kebun Desa Sehat, kelanjutan dari B2SA ini nanti kami akan kolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani di sini untuk tanam sayur-mayur baik di pekarangan maupun di lokasi yang telah kita siapkan sehingga pemberian makanan anak-anak bersumber dari produksi tadi.” Papar Muh Syawir selaku Kepala Desa Biringere.
Andi Muhammad Arsjad Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan juga menekankan akan keberlanjutan program Rumah Pangan B2SA.
“Seperti yang disebutkan Pak Kades tadi, 2022 angka stunting di sini sebanyak 32 anak, di tahun 2023 menurun menjadi 23 anak dan di 2024 ini terakhir tersisa 19 orang. Jangan berhenti di sini, artinya ini pemberian makanan yang ke-17 sampai 50 nanti akan membangun kesadaran menjadikan kebiasaan mengkonsumsi pangan yang bergizi seimbang dan beragam karena ke depan akan diisi anak-anak kita. Jadi gizi mereka perlu diperbaiki.” tegasnya.
Turut hadir dalam kunjungan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pangkep, Camat Bungoro, Kapolsek dan Koramil Bungoro, Perwakilan Dinas Pertanian, Perwakilan Dinas Perikanan, Perwakilan Kominfo, TP PKK Kabupaten Pangkep, Babinsa serta jajaran perangkat Desa Biringere.