Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Sarwo Edhy, menyampaikan bahwa Badan Pangan Nasional terus memperkuat upaya dalam memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan, terutama untuk komoditas beras, jagung, dan daging sapi/kerbau. Pada Rabu, di Kantor Kementerian Pertanian (9/10/2024).
Sarwo Edhy menjelaskan bahwa ini menjadi bagian penting dalam mengevaluasi capaian Badan Pangan Nasional untuk periode Tahun 2023 hingga semester I Tahun 2024. salah satu langkah strategis yang telah diambil adalah penyusunan proyeksi neraca pangan di tingkat nasional dan wilayah.
"Proyeksi neraca pangan disusun sesuai dengan Perbadan No. 22 Tahun 2023 tentang Tata Cara Penyusunan Proyeksi Neraca Pangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai ketersediaan dan kebutuhan pangan di setiap daerah," ungkap Sarwo.
Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam proses ini, karena neraca pangan yang komprehensif dapat memperkuat perencanaan stok pangan dan memfasilitasi pengambilan kebijakan yang tepat.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmen Badan Pangan Nasional dalam mengoptimalkan sistem distribusi pangan yang sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015.
"Kami berfokus pada perbaikan sistem distribusi yang lebih efisien dan terintegrasi, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Upaya ini untuk memastikan ketersediaan pangan yang merata di seluruh Indonesia, dengan harga yang tetap terjangkau," jelas Arief.
Arief menambahkan bahwa langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional, serta menjaga stabilitas harga di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, baik di tingkat domestik maupun global.
Sementara itu, Auditor Utama Keuangan Negara IV BPK, Syamsudin, dalam Entry Meeting tersebut memberikan catatan terkait pengelolaan pangan oleh Badan Pangan Nasional. Ia mengungkapkan bahwa perlunya mendorong seluruh daerah untuk menyusun neraca pangan. Menurutnya, penyusunan neraca pangan daerah dapat mempengaruhi keakuratan dalam perencanaan kebutuhan pangan di tingkat daerah. Selain itu, ia juga menyebutkan pentingnya meningkatkan pengelolaan distribusi pangan sehingga aksesibilitas pangan merata dan terjangkau di seluruh daerah.
"Masih ada beberapa tantangan dalam implementasi sistem distribusi pangan sesuai peraturan yang berlaku, dan ini perlu menjadi perhatian agar bisa ditingkatkan ke depannya," ujar Syamsudin.
Dengan adanya pemeriksaan kinerja ini, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang konstruktif untuk mendukung peningkatan efektivitas pemenuhan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di seluruh Indonesia.