Keberadaan Food Security and Vulnerability Atlas/Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) dinilai sangat startegis sebagai salah satu instrumen yang digunakan stakeholder terkait baik pusat dan daerah dalam melakukan intervensi pembangunan.
Hal ini disampaikan Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Rachmad Firdaus saat menghadiri koordinasi dan supervisi Pengendalian Kerawanan Pangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), di Palangkaraya, Jumát (26/5/2023).
Menurutnya, berdasarkan Permendagri No. 18 tahun 2020 disebutkan bahwa Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) merupakan salah satu Indikator Kinerja Kunci untuk Evaluasi Kinerja Pembangunan Pangan Daerah. Karena itu, ia berharap pemerintah daerah memanfaatkan FSVA sebagai instrumen yang mendukung pembangunan daerah dalam konteks ketahanan pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi menjelaskan bahwa Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kalteng mengalami penurunan 3,72 dari sebelumnya 73,68 pada tahun 2021 menjadi 69,96 tahun 2022, atau naik 4 peringkat menjadi 24 dari sebelumnya peringkat 20. Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya Indeks Ketersediaan dan Pemanfaatan Pangan
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut koordinasi lintas K/L saat launching FSVA dan PPH Nasional pada 28 Feb 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Tim FSVA Provinsi Kalteng dan Kepala Dinas Pangan Kab se-Provinsi Kalteng. Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan sosialisasi Perbadan No 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan.
#pangan #pangankuatindonesiaberdaulat #Fsva #ketahananpangan #kemandirianpangan #kedaulatanpangan #sinergipangan #rawanpangan #kalteng