Investasi gizi pasca 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) perlu dilanjutkan sampai 8000 HPK yaitu sampai ke siswa SD-SMA. Hal ini yang menjadi dasar Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan kegiatan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) sejak tahun 2023. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Nyoto Suwignyo saat membuka pembahasan Panduan Operasional Edukasi Pangan dan Gizi GENIUS 2024 di Jakarta (15/03/2024).
"Kegitan GENIUS tidak hanya pemberian kudapan tinggi protein hewani, tetapi juga pemberian edukasi pangan dan gizi tematik dan reguler kepada siswa, orang tua dan guru SD. Oleh karena itu untuk 2024 ini perlu disusun materi edukasi yang semakin menarik sehingga dapat menjadi kebiasaan sehat siswa ke depannya" ujar Nyoto.
Sejalan dengan arahan Deputi, Nita Yulianis selaku Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi menyampaikan bahwa edukasi perlu disempurnakan dan disertai dengan memberikan pemahaman siswa untuk membatasi jalanan dengan kandungan Gula, Garam dan Lemak (GGL) yang berlebihan yang memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan siswa ke depannya.
"Pembatasan konsumsi GGL terutama pada kudapan atau jajanan anak sekolah perlu dimasukkan ke dalam materi edukasi GENIUS tahun ini. Juga perlu disederhanakan kalimat pada lembar balik dan leaflet agar semakin mudah dipahami" ujar Nita
Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) sekaligus Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Hardinsyah menyampaikan berbagai studi terkait upaya perbaikan pangan dan gizi menunjukan pentingnya kegiatan edukasi pangan dan gizi untuk meraih keberhasilan dan keberlanjutan program. Oleh karena itu, pada kegiatan GENIUS juga dilakukan edukasi pangan dan gizi yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku pangan dan gizi siswa sekolah dasar.
"Kami melihat bahwa materi Edukasi GENIUS 2023 masih relevan digunakan pada tahun 2024 dengan tambahan upaya memilih kudapan yang sehat dan membatasi makanan tinggi GGL. Perlu dilakukan uji coba materi edukasi (leaflet) kepada orang tua sebelum difinalkan." Ujar Hardinsyah
Dosen Gizi FKM UI sekaligus penanggungjawab bidang edukasi pangan dan gizi AIPGI, Diah Mulyawati Utari juga menambahkan pentingnya tiga kali makan lengkap dalam satu hari untuk memenuhi kebutuhan harian dan pentingnya kudapan sehat di sela waktu makan utama.
Hadir pada pertemuan ini perwakilan dari Inspektorat dan Direktorat Kewaspadaan Pangan dan Gizi.