Bandung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Jaya dibentuk Tahun 2008 beranggotakan 13 kelompok Tani dengan jumlah anggota 500 orang petani. Gapoktan ini diketuai Asepullah dan Sekretaris Endang Makbul serta Bendahara Iyan.
Gapoktan yang berada di kabupaten Bandung ini memiliki 360 ha area garapan, dan mendapat bantuan pemerintah untuk program pengembangan usaha pangan masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI) Tahun 2017 sebesar 160 juta, yang dialokasikan untuk pembelian gabah sebesar 100 juta dan biaya operasional 60 juta.
Menurut Asepulah, sampai saat ini, pihaknya telah membeli gabah sebanyak 75 ton dengan harga rata-rata Rp. 5.000 /kg. Selanjutnya gabah diproses menjadi beras dengan rendemen rata-rata sebesar 60 %, sehingga menghasilkan beras sebanyak 45 ton yang dipasok ke TTI daerah Kota Depok sebanyak 23 Ton dan ke TTI Lokal di wilayahnya sebanyak 20 ton. "Sisa gabah di gudang masih ada sebanyak 6 ton," tutur Asep.
Menurut Asep, salah satu kendala yang dihadapi dalam kegiatan PUPM adalah rendahnya penyerapan gabah oleh Gapoktan karena tingginya harga Gabah.
Saat ini tingkat pembelian gabah sebanyak 80 ton dengan tingkat harga dikisaran Rp.5.500,- s.d Rp.6.200,- /kg. Dari sisi TTI, tingkat penjualan TTI pada 2 Toko di Kec. Cimanggis Kota Depok sekitar 1000 kg per TTI/bulan.
Selain memasok TTI di Jabodetabek, Gapoktan juga membuka TTI Lokal sebanyak 3 TTI yang dipasok oleh LUPM Mekarjaya diantaranya : TTI E.Yamah di Kp. Rancamanah Kel. Wargamekar, TTI Ayi di Kp. Cikawung Kel. Wargamekar dan TTI Ali Imron di Desa Manggahan.
Selain itu Gapoktan juga memasok beras ke TTIC Jawa Barat yang berlokasi di Ruko Residence A-10 Jl. Padasuka Bandung.
Keberadaan Toko Tani Indonesia dalam rangka pengamanan distribusi dan harga pangan telah memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya, yang berpenghasilan menengah ke bawah dengan harga terjangkau dan berkualitas.
Kehadiran TTI di Jawa Barat, dapat berfungsi sebagai outlet besar bagi Gapoktan Mekar Jaya sebagai pemasok dan menjadi harapan masyarakat untuk menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Harga pangan yang diperdagangkan harus sesuai dengan harga pembelian pemerintah, harga acuan dan harga eceran tertinggi (HET), apalagi TTI yang berkembang dan tersebar di Wilayah Jawa Barat sejak tahun 2016 sudah lebih dari 600 TTI yang dipasok dari 221 Gapoktan/Poktan/LUPM dari jumlah 2.433 TTI yang dikembangkan di 32 provinsi.