Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sesuai amanat peraturan perundangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2022, NFA Bersama Perum Bulog telah melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Pangan (KPSH) Beras di berbagai wilayah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di tingkat konsumen.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono dalam Rakor Ketersediaan Pasokan dan Harga Pangan yang juga dihadiri Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhammad Suyamto, Senin (21/08/2023) mengatakan, program KPSH telah disempurnakan menjadi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Keberhasilan program semacam ini dalam menjaga laju inflasi telah diapresiasi oleh banyak pihak, sehingga dirasa perlu untuk dilanjutkan dan terus diperkuat.
“Saat ini NFA terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan, selain itu adanya program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilakukan sepanjang tahun pun dinilai efektif guna mengantisipasi lonjakan harga beras di konsumen,’’ ujarnya.
SPHP maupun KPSH merupakan bentuk intervensi pemerintah dengan menyalurkan stok beras pemerintah kepada pedagang atau konsumen dengan harga terjangkau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Dalam program SPHP, di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta misalnya, stok beras pemerintah melalui Perum Bulog disalurkan kepada pedagang menjelang Idul Fitri sehingga inflasi bulan April 2023 terjaga stabil.
Sebelumnya, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan, pelaksanaan SPHP Beras di Tingkat Konsumen Tahun 2023 akan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog. Pelaksanaan SPHP Beras akan dilakukan di seluruh Indonesia melalui Perum Bulog dengan target penyaluran minimal 1,2 juta ton atau disesuaikan dengan kondisi pasar.