Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus gencar mengembangkan potensi kelor sebagai salah satu program mewujudkan ketahanan pangan, salah satunya melalui diversifikasi konsumsi pangan dengan penguatan sektor bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berbasis potensi lokal.
“Kita mengkampanyekan gerakan diversifikasi pangan lokal dan menyatakan pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa," ujar Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal, pada Hari Ulang Tahun (HUT) Asosiasi Beyond Moringa Indonesia (ABMI) yang ke II, di La Moringa Jakarta, Senin (11/12/23).
Rinna pun mengungkapkan bahwa kampanye penganekaragaman pangan lokal melalui UMKM pangan haruslah terus dimasifkan, karena pengembangan pangan lokal dapat membantu Indonesia meningkatkan perekonomian dan mencapai ketahanan pangan nasional.
"Terdapat banyak potensi pangan lokal untuk mendukung baik secara ekonomi dan ketahanan pangan, yang dapat diidentifikasi dan didorong agar tiap provinsi mempunyai komoditas pangan lokal andalannya masing-masing," ungkap Rinna.
Rinna menambahkan bahwa penganekaragaman pangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang mana untuk dapat hidup aktif, sehat dan produktif manusia membutuhkan konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). "Untuk dapat hidup sehat dan produktif, manusia memerlukan sekitar 45 jenis zat gizi yang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang, serta aman," tambahnya.