Sebagai upaya meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Rejang Lebong laksanakan kegiatan “Rumah Pangan B2SA” melalui sosialisasi dan edukasi serta pemberian makanan menu B2SA kepada penerima manfaat sebanyak 50 anak stunting, pada Jum'at (18/08/2023) di Rejang Lebong, Bengkulu.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto mengatakan bahwa kegiatan rumah pangan B2SA ini akan direplikasi pada 70 lokasi yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Harapannya kegiatan Rumah Pangan B2SA ini dapat mengubah pola pangan masyarakat menuju B2SA sehingga terwujudnya sumber daya manusia berkualitas, sehat, aktif dan produktif.
“Edukasi kepada masyarakat melalui pengembangan Rumah Pangan B2SA ini sebagai sarana percontohan dan akan segera diimplementasikan secara nasional dalam rangka mengaplikasikan konsumsi pangan dengan gizi seimbang dengan harapan dapat mengatasi stunting dan gizi buruk untuk mewujudkan generasi yang sehat, aktif dan produktif,” ungkapnya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng kader PKK yang tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga.
"Peran kader PKK mulai dari tingkat pusat hingga ke desa sangat penting dalam upaya penanganan stunting melalui kegiatan Rumah Pangan B2SA, tentunya ini merupakan sinergitas yang baik ditambah dengan dukungan pendampingan dari Pemerintah Daerah agar kegiatan ini dapat memberi dampak yang signifikan,” ungkapnya.
Kegiatan Rumah Pangan B2SA ini sebelumnya telah dilaunching pada 7 Agustus 2023 oleh Ketua TP PKK Kabupaten Rejang Lebong, yang merupakan salah satu kabupaten dengan angka stunting tinggi di Provinsi Bengkulu. Dalam pelaksanaannya, NFA memberikan sosialisasi dan edukasi melalui pemberian makanan B2SA selama 3 bulan kedepan dalam rangka mendukung program Keluarga Indonesia Bebas Stunting.
Pada akhir sambutannya, Andriko mengajak pemerintah daerah, swasta dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama melanjutkan kegiatan ini dengan memberikan dukungan serta berkolaborasi menjadikan generasi sehat, aktif dan produktif menuju Indonesia bebas stunting. "Selanjutnya kerja sama ini akan diteruskan kepada lembaga terkait dan semua lapisan masyarakat termasuk keluarga," tegasnya.