Sebagai upaya meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya kemanan pangan yang dikonsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkolaborasi bersama Kabupaten Garut melaksanakan Gerakan Terpadu Ketahanan Pangan yaitu Gerakan Makan B2SA, Gerakan Pangan Murah, dan Edukasi Keamanan Pangan yang dilaksanakan pada Selasa, (24/10/2023) di Lapangan Trikarya Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut.
Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional, Sri Nuryanti, menyampaikan bahwa kegiatan Gerakan Terpadu Ketahanan Pangan ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk memperoleh edukasi konsumsi pangan B2SA dan keamanan pangan, serta mendapatkan pangan murah dan berkualitas.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengkampanyekan konsumsi pangan B2SA sekaligus menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan dengan rangkaian kegiatan diantaranya pemberian 250 lunch box B2SA untuk masyarakat penerima manfaat, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk 156 balita stunting, Gerakan Pangan Murah (2 ton beras, 500 liter minyak goreng, 200 kg telur ayam, 100 kg terigu dan 100 kg gula pasir, serta pelayanan perizinan registrasi PSAT-PDUK (Pangan Segar Asal Tumbuhan-Produksi Dalam Negeri Usaha Kecil) serta pengujian cepat keamanan PSAT," ujar Sri Nuryanti.
Lebih lanjut, Sri Nuryanti juga menekankan bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Dengan adanya fasilitasi pelayanan perizinan Registrasi PSAT-PDUK dan pengujian cepat keamanan PSAT pada kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya standar keamanan pangan, kualitas kesehatan masyarakat konsumen produk teregistrasi baik, serta kesejahteraan pelaku usaha yang teregistrasi pun meningkat.
"Kita mengajak seluruh masyarakat agar menerapkan konsumsi pangan B2SA dengan 4 langkah sederhana, yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan sesuai konsep isi piringku, memastikan bahan pangan aman yang dapat dikenali dengan telah adanya nomor registrasi izin edar PSAT-PDUK dan memperbanyak konsumsi pangan lokal/nusantara," tambah Sri Nuryanti.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Garut dan turut dihadiri oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, perwakilan pimpinan organisasi perangkat daerah Kabupaten Garut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Garut.
Senada dengan arahan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menegaskan penganekaragaman komaumsi kangan dan keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Namun juga menjadi tanggung jawab bersama, baik NFA, kementerian, lembaga, hingga 514 dinas di Kabupaten/ Kota se-Indonesia.
“Inti dari penganekaragaman pangan dan keamanan pangan ini dari hulu sampai dengan hilir harus mulai dikampanyekan dan dijaga keamanan pangannya. Sehingga pemenuhan konsumsi ragam pangan dan keamanan pangan yang ada di Indonesia di handle, diproduksi, diperdagangkan yang nanti akhirnya dikonsumsi oleh kita semua (konsumen), itu adalah beragam, bergizi seimbang dan aman," tegas Arief.