Dalam upaya peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan adakan sosialisasi konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) untuk tenaga pendidik Yasayan Hang Tuah pada hari Kamis (5/10/23) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Seperti amanat UU 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 60 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemda berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi Pangan dengan membudayakan pola konsumsi Pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal mengatakan, Ketersediaan pangan yang memadai merupakan fondasi penting dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat dan produktif, manusia membutuhkan berbagai macam zat gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.
"Konsumsi makanan yang beragam dapat membantu memenuhi kebutuhan zat gizi yang tidak dapat diperoleh dari satu jenis makanan saja, sehingga tubuh dapat memperoleh gizi yang seimbang. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penganekaragaman pangan. Upaya ini dapat dilakukan dengan menyediakan pilihan pangan yang lebih beragam, bergizi seimbang, dan tentunya aman". Ujar Rinna.
Hal tersebut dikuatkan oleh salah satu pemateri, yaitu Nutrisionis Dr. Rita Rahmayulis, DCN, M.Kes yang memberikan paparan mengenai Hidup Sehat Dengan Pola Makan B2SA. "Makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari makanan sumber zat tenaga (makanan pokok), sumber zat pembangun dan pemelihara sel (protein, air), dan sumber zat pengatur (sayur dan buah) maka pemilihan makanan pada tiap kelompok makanan pokok, protein, sayur dan buah harus beragam". Pungkas Rita.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Yusra Egayanti juga memaparkan materinya mengenai Jaga Keamanan Pangan, terkait keamanan pangan Yusra menuturkan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi seperti pada amanat UU No. 18/2012 tentang pangan.
"Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan berbagai peraturan dan kebijakan untuk menjamin keamanan pangan. Peraturan-peraturan tersebut mengatur mulai dari produksi, distribusi, hingga peredaran pangan. Selain itu, pemerintah juga melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaku usaha pangan untuk memastikan bahwa pangan yang beredar di masyarakat aman dikonsumsi." Ujar Yusra.
Sosialisasi ini dilakukan secara hybrid dari Sabang sampai Merauke dan diikuti oleh 140 tenaga pendidik yang hadir secara langsung dan sekitar 800 peserta tenaga pendidik Yayasan Hang Tuah dari seluruh Indonesia yang mengikuti secara online via zoom. Serta diadakan pre test dan post test terkait dengan materi yang sudah dipaparkan.
Ketua Umum Yayasan Hang Tuah Laksda TNI (Purn) Dr. Dani Achdani, S.Sos., S.E., M.A.P. sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, diharapkan dengan adanya sosialisasi yang dilakukan kepada tenaga pendidik Yasayasan Hang Tuah di seluruh Indonesia ini berhasil meningkatkan kesadaran konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Ketua Umum Yayasan Hang Tuah, dan Asosiasi Beyond Moringa Indonesia (ABMI).
