Dalam rangka memeriahkan Hari Pangan Sedunia, sekaligus memasifkan upaya menciptakan generasi yang sehat, aktif, dan produktif, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya pola makan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) secara serentak di berbagai daerah kepada seluruh generasi muda, mulai dari anak-anak usia dini hingga tingkat universitas.
“Langkah ini diharapkan tidak hanya dapat mendorong pola konsumsi yang lebih bervariasi, tetapi juga memastikan asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai kebutuhan untuk mengotimalkan pertumbuhan anak-anak kita. Karena merekalah nantinya yang akan berkontribusi besar untuk negara, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di masa depan.” jelas Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal saat menyampaikan arahan secara daring pada B2SA Goes to School di TK AKBAR Bogor Utara (16/10).
Seluruh murid TK AKBAR yang berjumlah 118 anak serta 28 orang guru dan staf sekolah, diajak untuk secara interaktif bersama-sama belajar seputar pola makan B2SA dengan cara yang menyenangkan, yakni melalui dongeng bersama Kak Anshori dan Dodo. Acara semakin meriah dengan disisipi berbagai edu-games dan hadiah menarik.
Para murid juga tidak lupa mendapatkan sarapan bernutrisi yang disajikan sesuai prinsip B2SA, sebagai contoh nyata dari pola makan yang beragam dan bergizi seimbang. “Konsep makan B2SA sebenarnya sudah tidak asing untuk para murid, karena kami mengimplementasikannya di kegiatan belajar mengajar, juga sudah tercantum dalam Mars TK AKBAR yang sering dikumandangkan di lingkungan sekolah.” ungkap Kepala Sekolah TK AKBAR, Dian Nurlina dalam sambutannya.
Pamuji Lestari selaku Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI yang turut hadir pada agenda sosialisasi pun mengapresisasi jalannya kegiatan ini. Menurutnya, melalui pendekatan dongeng yang menarik, anak-anak akan lebih mudah mencerna informasi yang disampaikan. “Kami juga berharap, sosialisasi ini dapat memotivasi anak-anak untuk mulai membiasakan pola konsumsi pangan yang lebih sehat sesuai prinsip B2SA. Pola makan yang baik harus ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan. Semoga ini akan terus berlanjut hingga mereka dewasa.” harapnya.
Selain itu, anak-anak dan para guru juga diingatkan untuk selalu menerapkan konsep Isi Piringku B2SA dalam kehidupan sehari-hari. “Konsep ini menekankan pentingnya mengkonsumi pangan dengan porsi seimbang di setiap kali makan. Termasuk memilih sayuran, buah, sumber protein, dan karbohidrat yang berkualitas. Jadi makan bukan hanya sekadar mengenyangkan, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan gizi harian.” tegas Rinna.
Rinna juga berharap, melalui upaya sosialisasi yang menarik dan interaktif tersebut akan semakin banyak anak maupun guru yang lebih memahami dan menjadikan pola makan B2SA sebagai landasan pola hidup sehat bagi generasi di masa mendatang.
