Sebagai upaya dalam meningkatkan mutu tanaman dan produktivitas lahan secara bersamaan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan pendampingan penjaminan keamanan pangan dengan mendorong penerapan Good Agriculture Practice (GAP) untuk mendapatkan sertifikasi prima pada pelaku usaha.

Hal tersebut disampaikan Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto dalam kunjungannya ke salah satu lokasi pelaku usaha di Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (18/1/24).

"Munculnya era perdagangan bebas menuntut siapapun untuk meningkatkan kualitas karena pada era ini tidak lagi tergantung pada hambatan tarif melainkan terhadap quality barrier. Hanya produk berkualitas saja baik dari mutu dan kemananan produk yang dapat keluar masuk dari dan ke suatu negara. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka produsen harus menaati peraturan yang berlaku dalam menghasilkan produknya sesuai dengan standart yang telah ditentukan," ujar Andriko.

"Kita mendorong penerapan GAP dengan menekankan pada beberapa komponen, seperti keamanan pangan, pengelolaan lingkungan dengan benar, kesehatan para pekerjanya, serta tentunya jaminan kualitas produk," ungkap Andriko.

Diketahui CV Dara Farmindo memiliki lahan usaha seluar 56 ribu hektar dengan kapasitas produksi buah jeruk 200 ton per musim panen atau 600 ton per tahun, sedangkan produksi buah apel 520 ton per tahun.

"Dengan lahan yang ada, penerapan GAP kita harapkan dapat meningkatkan mutu dan produktivitas, serta kita dorong agar menghasilkan varietas unggul apel yaitu salah satunya pelaku usaha dapat menggandeng pemerintah daerah untuk memprioritaskan riset untuk mendapatkan varietas unggul buah apel, Badan Pangan melalui OKKPD Provinsi juga akan mengawal dalam memproses perizinan SPPB PSAT, rumah kemas serta sertifikasi prima 3," tambah Andriko.