Guna memperkuat sistem manajemen pengawasan keamanan pangan nasional menghadapi risiko foodborne illness akibat globalisasi produksi dan perdagangan pangan lintas negara, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) perkuat kompetensi otoritas kompeten keamanan pangan melalui keikutsertaan dalam training Food Safety Crisis Preparedness yang diselenggarakan oleh Better Training for Safer Food (BTSF) Uni Eropa.
“Pelatihan ini juga bertujuan memperkuat jejaring antar pengelola krisis keamanan pangan lintas negara dan memberikan penguatan teknis dalam kerangka International Food Safety Authorities Network (INFOSAN)—platform kerja sama global bentukan FAO dan WHO yang menghimpun otoritas keamanan pangan dari lebih dari 190 negara, termasuk Indonesia.” ungkap Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Yusra Egayanti, pada kegiatan yang berlangsung pada 12-16 Mei 2025 di Seoul tersebut.
Pada pelatihan yang diikuti NFA bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan berbagai perwakilan negara anggota Uni Eropa maupun non-Uni Eropa ini, Yusra juga menekankan akan pentingnya kolaborasi dan pertukaran praktik terbaik antarnegara dalam sistem peringatan dini (early warning system) serta manajemen krisis keamanan pangan.
“Partisipasi aktif Indonesia dalam forum pelatihan global ini diharapkan dapat memperkuat jejaring internasional serta meningkatkan respons nasional terhadap insiden keamanan pangan secara cepat, terkoordinasi, dan efektif, baik terhadap produk pangan yang masuk dari luar negeri maupun dalam memastikan keamanan dan mutu pangan domestik yang diperdagangkan secara global.” pungkas Yusra.