Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengusulkan “Call Up Action for Food Rescue” sebagai salah satu prinsip yang diusung dalam Policy Partnerships on Food Security (PPFS) 2024 dalam rangka aksi kolektif demi ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat di kawasan Asia Pasifik melalui pencegahan dan pengurangan Food Loss and Waste (FLW).
“Untuk melengkapi dan menyeimbangkan 6 prinsip yang menekankan pada aspek efisiensi, NFA mengusulkan 1 tambahan prinsip FLW dengan pertimbangan pada masifnya potensi pangan berlebih yang sebenarnya dapat disalurkan kepada kelompok yang lebih membutuhkan”, ungkap Nita Yulianis (Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA) selaku Ketua Delri pada 21st APEC Policy Partnerships on Food Security (PPFS) 2024 and the Dialogue on TOR di Lima, Peru (24-26/2). Hadir sebagai Delri adalah Ketua Tim Kerja Sama Biro PKH (Sulistiyorini)
“Pencegahan dan pengurangan FLW merupakan prioritas isu pada keketuaan PPFS Peru 2024, hal ini sangat inline dengan aksentuasi kebijakan Indonesia dalam mendukung transformasi sistem pangan guna mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional.” tambahnya.
Dalam pertemuan APEC bertema “Empower, Include, Grow” itu, Nita lebih lanjut menyatakan bahwa usulan tersebut selaras dengan adanya kajian tentang keterkaitan pemanfaatn FLW sebagai salah satu penanganan kerawanan pangan dan gizi, serta dipertegas dengan data dari Food and Agriculture Organization (FAO) 2023 yang menunjukkan jumlah orang undernourished di kawasan Asia Pasifik setara dengan jumlah undernourished seluruh dunia.
Selain usulan penambahan 1 prinsip tadi ditegaskan Nita tetap perlu memperhatikan variasi karakteristik wilayah, kearifan lokal/local wisdom, fasilitasi sarana prasarana FLW, kolaborasi multi-stakeholders, serta pemberdayaan masyarakat.
“Indonesia saat ini telah memiliki komitmen dalam pengurangan dan penanganan FLW, diantaranya melalui penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, sosialisasi dan promosi serta aksi penyelamatan pangan dalam rangka FLW, termasuk kolaborasi secara pentahelix. Dalam hubungannya dengan PPFS, Indonesia akan menggerakkan partisipasi sektor swasta” sebut Nita.
Perlu diketahui bahwa PPFS merupakan salah satu fora di bawah APEC yang berfokus pada penguatan kerja sama publik-swasta/public-private partnerships (PPP) untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan memastikan sistem pangan yang resilien di wilayah Asia Pasifik.