Ketahanan pangan terus menjadi salah satu perhatian utama dalam berbagai pertemuan, mulai dari tingkat nasional, regional sampai global. Dampak perubahan iklim, perlambatan ekonomi, dan ketegangan politik yang disertai dengan peningkatan harga pangan dan energi menjadi tantangan yang harus dihadapi saat ini untuk mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, untuk memperkuat ketahanan pangan diperlukan kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dalam maupun luar negeri.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) , Andriko Noto Susanto, pada kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber pada pertemuan Plenary Session Russia-Indonesia: Strategic Partnership in the Sphere of Agriculture dan Business Exhibition yang dihadiri oleh sektor swasta Indonesia dan Rusia pada Senin, (16/10/2023) di Hotel Mulia, Jakarta.
“Acara pada hari ini sangat penting untuk meningkatkan kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dan Rusia. Indonesia terus memperkuat cadangan pangan pemerintah dimana beberapa cadangan pangan tersebut masih dilakukan importasi disamping mendorong produksi dalam negeri. Untuk itu, kerja sama dengan Rusia dapat menjadi salah satu pilihan untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah, yang tentunya dengan harga kompetitif. Kerja sama ini tentunya harus mengutamakan prinsip adil, berkelanjutan dan saling menguntungkan antara Rusia dan Indonesia," ujar Andriko.
Disamping pembahasan ekspor dan impor, Andriko juga menekankan pentingnya transfer teknologi dan pengetahuan antara Indonesia dan Rusia terkait pengembangan komoditas pangan. Andriko juga mengungkapkan bahwa NFA berdasarkan Perpres Nomor 66 Tahun 2021 juga memiliki tugas secara komprehensif melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan, pengentasan daerah rentan pangan, penganekaragaman konsumsi, dan keamanan pangan.
Hal ini juga selaras dengan yang disampaikan oleh Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, untuk terus mendorong upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam acara Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bertepatan dengan momentum Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2023 di kantor NFA. “NFA terus melakukan langkah-langkah intervensi dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama terhadap komoditas pangan yang mulai bergejolak’’, ujarnya.
Delegasi Rusia dalam pertemuan ini dipimpin oleh Deputy Minister of Agriculture of the Russian Federation, Sergey Levin. Sementara hadir dari Indonesia diantaranya Wakil Menteri Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Badan Karantina Indonesia.
