Delegasi Republik Indonesia (Delri) menghadiri pertemuan Codex Alimentarius Commission (CAC) ke-46 di Roma, Italia pada Senin (27/11/23). CAC yang telah beroperasi sejak tahun 1963 adalah organisasi yang dibentuk oleh PBB melalui forum kerja sama FAO dan WHO yang diberi tugas untuk menangani standar pangan internasional dan melibatkan pemangku kepentingan utama dalam industri pangan nasional.
Dalam CAC meeting ini, Delri dipimpin langsung oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad. Turut hadir pula perwakilan dari Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Andriko Noto Susanto dan Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Yusra Egayanti serta Pokja Ahli Badan Pangan Nasional Prof. Purwiyatno Hariyadi dari IPB, dan wakil dari Asosiasi Industri Pangan.
Rangkaian sidang CAC ke-46 diawali dengan peringatan hari lahir Codex yang ke-60. Codex, sebagai Badan Standar Pangan Dunia joint FAO/WHO, menetapkan mandat utama untuk menjamin kesehatan konsumen dan memastikan praktik yang adil dalam perdagangan pangan. Dalam 60 tahun perjalanannya, Codex telah mencapai banyak pencapaian yang diadopsi oleh dunia untuk menjamin sistem keamanan pangan.
Peringatan ini juga menjadi momentum refleksi dan apresiasi terhadap pencapaian CAC dalam mengantisipasi dinamika permasalahan keamanan pangan. Indonesia sendiri meraih penghargaan sebagai vice chair pada periode 2017 hingga 2021, yang diberikan kepada Prof. Purwiyatno Hariyadi, anggota Pokja Ahli Badan Pangan Nasional.
Dalam momen 60 tahun Codex, Indonesia berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif, berkolaborasi, dan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk generasi muda, untuk memastikan standar keamanan pangan. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya menghapuskan kelaparan dan menjamin kehidupan yang sehat secara berkelanjutan.
Sesi siang CAC ke-46 dilanjutkan dengan pembahasan agenda terkait, seperti amandemen Codex Procedural Manual, amandemen Label untuk beberapa Standar Regional Asia, pedoman penggunaan air dan kemasan daur ulang yang aman, serta usulan penyusunan Pedoman Pengawasan Higiene Pangan di Pasar Tradisional.
Partisipasi aktif Indonesia dalam CAC ke-46 menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga standar keamanan pangan global demi kesehatan konsumen dan perdagangan pangan yang adil. Delri berharap hasil pembahasan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masa depan industri pangan nasional dan dunia.