Bogor,- Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Riwantoro menegaskan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang akhir-akhir ini yakni kurun waktu tanggal 23 hingga 27 Oktober 2017 cenderung menurun.
“Harga berbagai jenis beras di PIBC cenderung menurun. Penurunan harga tersebut disinyalir pasokan beras yang cukup bahkan melimpah,” demikian tegasnya pada Fokus Group Diskusi yang membahas kelas mutu beras di Bogor, Sabtu (28/10/2017).
Berdasarkan hasil pantauan Kementan, Penurunan berkisar 0,24 hingga 9,22% atau sekitar Rp 25 hingga Rp 825 per kg. Penurunan harga ini terjadi pada 8 jenis beras dari 10 jenis beras yang ada di PIBC.
“Penurunan tertinggi pada beras IR-64 III dari Rp 8.950 per kg menjadi Rp 8.125 per kg. Kemudian penurunan terendah pada beras IR-64 I, dari Rp 10.550 per kg menjadi Rp 10.525 per kg,” papar Riwantoro.
Terkait dengan pasokan beras, Riwantoro menyebutkan pasokan pada tanggal 23 hingga 27 Oktober 2017 jauh di atas rata-rata pasokan normal. Tercatat, pasokan beras pada kurun waktu ini mencapai 3.076 per hari, sementara pasokan normalnya hanya 2.500 per hari.
“Begitu juga stok beras di PIBC sangat aman, posisi saat ini sekitar 53 ribu ton. Stok ini tertinggi selama 5 tahun terakhir, dan jauh diatas stok normal bulanan yang hanya 30 ribu ton,” sebutnya.
“Stok dan pasokan beras di bulan November 2017 nanti juga aman dan melimpah. Karena panen di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur lebih tinggi dari panen bulan Oktober,” imbuhnya.
Karena itu, Riwantoro menegaskan penurunan harga beras saat ini diprediksi akan stabil sampai akhir tahun. “Akan tetapi akan menurun lagi saat memasuki panen raya pada akhir Januari 2018,” tegasnya.
Perlu diketahui, ketersediaan beras yang cukup juga terlihat dari stok beras di Perum BULOG sampai tanggal 26 Oktober 2017 mencapai 1,37 juta ton yang cukup untuk 5 bulan kedepan.