Jakarta – Untuk mengatasi dampak pandemi di seluruh sistem pangan dan tetap menyediakan pangan bagi 270 juta rakyat, Indonesia terus memfokuskan upaya menjaga rantai pasokan pangan dengan meningkatkan kapasitas produksi pangan, memperkuat cadangan pangan pusat, daerah, dan masyarakat, serta meningkatkan sistem logistik pangan nasional.
Hal tersebut ditegaskan Agung dalam statemennya selaku ketua Delri pada pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Asia Pacific Regional Conference (APRC) ke-35 yang berlangsung secara virtual pada Selasa (1/9).
Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa Indonesia juga berkomitmen untuk membantu serta melindungi petani dan nelayan melalui penyediaan jaring pengaman sosial, program bantuan sosial, dan subsidi bunga kredit agar petani dan nelayan dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman.
“Tujuan utama dari berbagai program ini adalah untuk meringankan beban biaya konsumsi rumah tangga dari keluarga kurang mampu, termasuk petani dan nelayan serta untuk memberikan stimulus untuk modal kerja,” ujar Agung.
Fokus selanjutnya adalah mempromosikan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal melalui pemanfaatan pekarangan dan lahan marjinal untuk memproduksi pangan lokal bergizi dan sehat. Pada tahun 2020, lebih dari 3 ribu kelompok masyarakat diberdayakan untuk mengoptimalkan lahan pekarangan.
“Diversifikasi pangan dan pemanfaatan pekarangan ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia terhadap dekade pertanian keluarga PBB,” papar Agung.
Agung juga mengapresiasi FAO dalam mendukung pemerintah Indonesia dalam menangani dampak pandemi, serta mendorong FAO untuk bekerja sama dengan mitra pembangunan termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil dalam menangani dampak pandemi Covid-19 terhadap sistem pertanian dan pangan.
Konferensi Regional Asia-Pasifik (APRC) ini diadakan setiap dua tahun sekali. Sesi ke-35 dari konferensi ini dilaksanakan secara virtual pada tanggal 1 sampai 4 September 2020, dan diikuti lebih dari 50 negara. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selaku ketua Delri APRC ke-35 dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat Menteri (Ministerial Meeting) secara virtual pada Kamis (3/9).