Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto mengungkapkan inflasi tahun 2023 menurun signifikan dibanding tahun 2022 yang tercatat 7,43 persen. Menurutnya, capaian dimaksud merupakan buah dari sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam Pengendalian Inflasi.
Andriko menyampaikan "Kami di Badan Pangan Nasional mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri yang komitmen untuk selalu mengevaluasi pertumbuhan ekonomi melaluinseluruh perangkat daerah dan selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna menjaga stabilitas harga," ujarnya.
Dalam arahanya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, mengenai kondisi perkembangan inflasi global dan Indonesia. Dimana, dari 186 negara di dunia, Indonesia berada di peringkat 52 terendah.
Tito Karnavian mengatakan, angka inflasi Indonesia termasuk yang terendah di antara negara G20. Menurutnya, Indonesia menempati peringkat 7 dengan inflasi 2,61 persen di antara 24 negara lainnya.
"Kalau dibandingkan dengan negara G20, 24 negara. Kita cukup bagus peringkat kita nomor 7 terendah," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (8/1/2024).
Andriko menambahkan “Mendengar penjelasan Mendagri tentu dengan angka ini relatif terkendali tapi kita jangan terlena, apalagi daerah. Karena terjadi variasi di tingkat nasional, angka ini angka kombinasi dari penyatuan kerja pemerintah pusat dan daerah,” ujar Andriko.
Lebih lanjut, Andriko menyampaikan beberapa komoditas pangan yang perlu menjadi perhatian dalam satu minggu terakhir antara lain jagung, cabai rawit merah, beras premium dan medium, dan kedelai.
"Terhadap komoditas di atas kami akan lakukan percepatan upaya-upaya stabilisasi harga pada awal tahun ini," jelasnya.
Berdasarkan panel harga NFA, Komoditas yang mengalami kenaikan harga 10% di atas HET/HAP pada minggu ke-1 Januari 2024 yakni jagung (55,33%), cabai rawit merah (27,72%), beras (>15%), dan kedelai (13,61%).
"Kita berharap kinerja kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah agar ditingkatkan lagi sehingga mampu menekan inflasi sekecil mungkin sekaligus mampu mendorong perekonomian secara nasional bertumbuh signifikan, bahkan diharapkan mampu melampaui global,” ujar Andriko.