Kerja sama antarnegara dalam menjawab ancaman krisis pangan dan berbagai tantangan ketahanan pangan dan gizi lainnya menjadi isu penting dan strategis di kawasan ASEAN. Hal ini disampaikan Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Budi Waryanto dalam Intersessional Meeting of the ASEAN Food Security Board (AFSRB) yang berlangsung secara virtual pada Rabu (24/05/2023).
Budi yang dalam pertemuan tersebut bertindak sebagai Chairman berharap terbangunnya persepsi yang sama di antara negara anggota ASEAN untuk bergandengan tangan menjamin ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan, dan pemanfaatan pangan di kawasan. Ia juga mengatakan pertemuan ini merupakan tindaklanjut agenda pembahasan penyusunan Deklarasi ASEAN mengenai ketahanan pangan (ASEAN Leader's Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition).
"Intersession Meeting AFSRB hari ini dilakukan untuk mengonsolidasikan masukan dari negara-negara anggota ASEAN terhadap Draf Deklarasi tersebut. Hasil diskusi kita hari ini akan menjadi draf konsolidasi dari AFSRB yang kemudian akan dibawa ke AFSRB Meeting yang akan digelar pada 7-8 Juni 2023." papar Budi.
Seperti diketahui, Indonesia memegang Keketuaan ASEAN tahun 2023. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan Priority Economic Deliverable, salah satunya dalam bentuk ASEAN Leaders's Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition yang akan disepakati oleh para Presiden lingkup ASEAN pada pertemuan KTT ASEAN bulan September 2023.
Deklarasi ini merupakan upaya bersama untuk membangun mekanisme dan menyatukan peran semua sektoral terkait termasuk sektor pertanian, perdagangan, keuangan, dan transportasi untuk memperkuat ketahanan pangan.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan berbeda mengatakan, Keketuaan ASEAN 2023 menjadi momentum penting bagi Indonesia sebagai pemimpin dan mengorkestrasi kebangkitan bersama serta menjaga stabilitas politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara termasuk dalam konteks ketahanan pangan di kawasan.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan seluruh negara anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, Sekretariat AFSRB, Sekretariat APTERR (ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve), Sekretariat AFSIS (ASEAN Food Security Information System), dan ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia). Adapun Delegasi Republik Indonesia terdiri dari unsur Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Luar Negeri, serta beberapa pakar pangan dan pertanian.
#pangan #pangankuatindonesiaberdaulat #ketahananpangan #kemandirianpangan #kedaulatanpangan #sinergipangan #asean