JAKARTA – Isu kiamat beras yang mencuat belakangan ini sebagai salah satu dampak fenomena El Nino yang puncaknya pada Agustus sampai Oktober 2023 menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan isu kiamat beras itu tidak benar, karena pemerintah selalu berupaya yang terbaik dan telah bersiap sejak tahun lalu.
“Masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan tentang isu kiamat beras. Bapak Presiden Joko Widodo sudah meminta jajarannya bersiap sejak tahun lalu dan untuk tahun 2023 ini Bapak Presiden sudah memerintahkan stok beras disiapkan sampai 2 juta ton,” ungkap Arief dalam keterangannya, Sabtu (12/08/2023) di Jakarta.
El Nino yang mulai melanda Agustus hingga September ini, baru akan terasa dampaknya 3 bulan ke depan. Oleh karena itu, adanya kemungkinan penurunan produksi telah diantisipasi dengan stok beras sebanyak 1,3 juta ton yang sudah aman di Perum Bulog.
“Tentu Indonesia telah bersiap dengan mengamankan stok beras sampai 1,3 juta ton, sehingga inflasi kita terjaga, tren inflasi menurun sejak Februari hingga Juli, dan volatile food minus 0,3. Bulog sudah berhasil distribusikan bantuan pangan beras sampai 640 ribu ton dan lebih dari 600 ribu ton disalurkan melalui program SPHP untuk menstabilkan harga, sehingga sampai Agustus ini total beras yang telah disalurkan mencapai 1,2 juta ton. Namun kita masih punya stok yang secured sebesar 1,3 juta ton,” beber Arief.
Namun demikian, meskipun stok aman di Bulog sebesar 1,3 juta ton, semua pihak harus tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi ke depan mengingat ancaman El Nino berdampak pada produksi pangan. "Tentunya kita semua akan bekerja keras, hand in hand, untuk menyiapkan stok beras sampai akhir tahun ini dan bahkan sampai dengan lebaran di April tahun depan" tegasnya.
Arief mendorong kalangan petani untuk terus berproduksi tanpa ada keraguan. “Kita akan siapkan stok sampai 2,3 juta ton karena tahun depan di Februari ada Pemilu dan di April lebaran. Teman-teman petani silakan berproduksi yang banyak dan Bulog akan siap menyerapnya. Lalu masyarakat mohon juga dapat belanja dengan bijak,” ungkap Arief.
Arief juga mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying dengan adanya isu kiamat beras ini,
"Sekali lagi saya sampaikan bahwa stok beras kita cukup. Untuk menjaga stabilitas beras tersebut saya mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan stop boros pangan dan belanja bijak sesuai kebutuhan, misalnya stok beras kita biasanya 5-10 Kg, jadi kita tidak perlu belanja sampai 20-30 Kg. Ini supaya tidak terjadi rush karena apapun bentuk rush itu akan menyulitkan kita sendiri,” pungkasnya.
--------------------------------------------------------
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*
176/R-NFA/VIII/2023
13 Agustus 2023
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
komunikasi@badanpangan.go.id
Telp : 087783220455