Dalam rangka meningkatkan kepedulian, sinergitas dan semangat Pelestarian Sungai, Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo menghadiri Kegiatan Susur dan Bersih-Bersih Sungai di Tepi Sungai Ciliwung MT Haryono (27/7).
“Pelestarian sungai merupakan salah satu antisipasi dalam menghadapi dampak fenomena El Nino yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus ini. Dengan mengupayakan pelestarian sungai, masyarakat beserta pemerintah bersama-sama menjaga keberlanjutan sumber daya air berkualitas, sehingga kekeringan ekstrem dapat dihindari serta ketersediaan pangan di berbagai daerah tetap terjaga.” jelas Nyoto.
Menurut Nyoto kegiatan ini merupakan bentuk respon konkret terhadap tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. Partisipasi dan kolaborasi dari seluruh lini secara tidak langsung juga mendukung ketahanan pangan. Salah satu program NFA yakni Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG) pun membutuhkan sinergi kolaborasi antar Kementerian/Lembaga. Menengok terdapat indikator yang terkait dengan Kementerian/Lembaga lainnya.
“Dalam pemenuhan data SKPG, terdapat berbagai variabel yang terkait dengan ketersediaan sumber daya air. Diharapkan semakin banyak pihak yang dapat melakukan kerjasama dalam pelestarian sungai agar dapat mendorong langkah strategis dalam mitigasi kerawanan pangan dan gizi.” tambah Nyoto.
Arief Prasetyo Adi selaku Kepala NFA dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa SKPG merupakan hal vital terutama karena Indonesia sedang menghadapi ancaman El Nino. “Setiap daerah perlu melakukan mitigasi kerawanan pangan dan gizi di wilayah masing-masing. SKPG sendiri dihimpun berdasarkan berbagai aspek, perlu adanya sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, Kementerian/Lembaga terkait, serta masyarakat untuk bergerak bersama mengantisipasi dan memastikan ketersediaan pangan.” ungkapnya.