Pemerintah dalam upaya menjaga inflasi nasional terus mencapai hasil positif. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency Sarwo Edhy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang di pimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta pada Senin (17/07/2023) mengatakan NFA lakukan langkah cepat dalam upaya menjaga ketersediaan pangan baik nasional maupun daerah.
Guna mendukung aksi strategis tersebut, Sarwo Edhy mengungkapkan bahwa NFA telah melakukan fasilitas distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah minus. Selain itu, sampai dengan 15 Juli 2023 NFA juga telah selesai merealisasikan bantuan pangan berupa beras, daging ayam, dan telur ayam yang tersebar di 38 provinsi dengan 21,3 juta Kelompok Penerima Manfaat (KPM).
“Pertama dalam menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan, NFA melakukan fasilitasi distribusi pangan ke masing-masing daerah yang rentan akan ketersediaan komoditas pangan tertentu. Selanjutnya, pemberian bantuan pangan dari pemerintah realisainya telah mencapai 100% .
Sementara itu, Mendagri Tito Karnvian menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo yang mengapresiasi atas terkendalinya inflasi yang turun ke angka 3,5%. Kedepannya Presiden Joko Widodo juga meminta agar pemerintah daerah jangan cepat terlena, sebab angka inflasi yang ditargetkan pemerintah secara nasional sebesar 3%. “Kita masih perlu bekerja keras menurunkan 0,5% dan itu tidak gampang karena melibatkan seluruh wilayah yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Adapun berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), per 17 Juli 2023, angka inflasi relatif stabil secara nasional 3.52%. Tercatat inflasi terendah di kabupaten Bengkalis -3.62% dan tertinggi kabupaten Pulau Morotai 5.27%. Untuk itu, Tito mengingatkan agar masing-masing kepala daerah turut serta aktif melakukan pengecekan pasar sehingga mampu menggerakkan semua pihak untuk menekan angka inflaei di daerah masing-masing. "Kemudian dimohon kepada rekan-rekan kepala daerah untuk aktif turut serta turun ke pasar untuk pengecekan ketersediaan dan harga pangan sama halnya seperti yang dilakukan Bapam Presiden. Karna kehadiran kepala daerah mampu menggerakkan semua pihak yang kemudian mampu menahan isu laju kenaikan inflasi," pungkasnya.
