Jakarta – Stabilitas pasokan dan harga pangan menjadi perhatian penuh Kementerian Pertanian dalam beberapa waktu terakhir. Pasalnya, momentum Idulfitri tak lama lagi akan segera tiba. Meski pandemi Covid-19 masih melanda dan pemerintah melakukan penyekatan di berbagai titik, masyarakat harus terpenuhi kebutuhan pangannya. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan menekankan jajarannya untuk terus menjaga ketersediaan dan pasokan pangan cukup, sehingga harga pangan dapat terkendali dan masyarakat merayakan lebaran dalam situasi yang kondusif.
Untuk itu, Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus berupaya menjaga ketersediaan pangan serta stabilitas pasokan dan harga pangan melalui berbagai langkah aksi antara lain melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan di seluruh wilayah.
“Berdasarkan pantauan kami, pasokan dan harga pangan terutama 11 komoditas pangan pokok menjelang lebaran ini aman dan terkendali,” ujar Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri di Jakarta, Selasa (11/05/2021).
Dijelaskannya, memang ada kenaikan beberapa komoditas seperti daging sapi dan daging ayam, namun hal tersebut dinilai wajar mengingat kebutuhan masyarakat jelang lebaran meningkat.
“Kami terus melakukan pemantauan kondisi pasokan dan harga pangan pokok di seluruh daerah, secara umum pasokan cukup dan tidak ada kendala meski terdapat pembatasan gerak masyarakat,” ujar Risfaheri.
Berdasarkan pantauan kondisi harga pangan pokok/strategis di pasar utama ibukota provinsi, Senin (10/05/2021), secara umum terpantau stabil dan terkendali. Memang ada kenaikan beberapa komoditas seperti daging sapi, daging ayam ras, cabe merah keriting dan cabai rawit, namun kenaikannya bervariasi, masih berada di kisaran 5 - 15%. Komoditas bawah merah, bawang putih dan telur ayam ras malah berada di bawah harga acuan penjualan (HAP). Pada kebutuhan daging sapi, sedikit terjadi kenaikan dari pekan lalu berada di posisi Rp. 120 ribu/kg, sekarang naik dikisaran Rp. 135 ribu-140 ribu/kg. Hal ini dinilai wajar mengingat kebutuhan masyarakat untuk daging cukup tinggi karena momentum lebaran.
"Terkait meningkatnya permintaan daging sapi menjelang lebaran, Kementan melalui importir atau distributor daging sapi beku telah menyediakan stok dalam jumlah yang cukup di Pasar Mitra Tani/TTIC. Bahkan kami gencarkan juga penjualan daging sapi beku ke pusat pemukiman, rusun, dan kelurahan, tentunya dengan harga jauh lebih murah dibandingkan daging sapi segar,“ terang Risfaheri.
Upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan juga dilaksanakan secara bersama di berbagai daerah. Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan satgas pangan dan stakeholder lainnya dalam memantau pasokan dan harga pangan. Selain itu, BKP juga melakukan koordinasi intensif dengan dinas ketahanan pangan provinsi yang melaporkan kondisi pasokan dan harga pangan di daerahnya.
Dari pemantauan di Pasar Terong Makassar, komoditas cabai rawit mengalami kenaikan namun tidak signifikan karena pasokan akan tercukupi dari daerah sentra yang sedang panen di Enrekang dan Siwa. Begitu pula dengan daging ayam ras rerata harganya Rp. 36 ribu per kg meski mengalami peningkatan permintaan namun pasokan relatif aman.
Situasi relatif sama juga terjadi di Semarang Jawa Tengah, Palembang Sumsel, dan Bandung Jabar di mana komoditas yang mengalami kenaikan harga pada umumnya daging sapi. Petugas pemantau lapangan di Semarang, Handayani mengatakan, rerata harga daging sapi eceran per hari ini berkisar 110 ribu per kg sampai 130 ribu per kg.
“Pasokan daging sapi sebagain besar dari Boyolali, distribusinya lancar tidak ada kendala. Adanya kenaikan harga ini wajar karena orang mau lebaran,” ujarnya.
Rilis Kementan, 11 Mei 2021
Nomor : 476/R-KEMENTAN/5/2021