Sesuai amanah Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, upaya pemenuhan ketahanan pangan mencakup hulu sampai hilir yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan. Seluruhnya harus terpenuhi untuk mewujudkan Generasi Emas Tahun 2045.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Andriko Noto Susanto dalam Sidang Tahunan Ekonomi Umat 2023 yang bertajuk "Implementasi Kedaulatan dan Penganekaragaman Pangan Nasional” yang di selenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, pada Jumat (03/11/2023).
Pada kesempatan tersebut, Andriko menjelaskan bahwa tantangan pembangunan pangan nasional saat ini adalah quality and safety, serta diperlukannya peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya dan kearifan lokal. “Upaya yang masih terus di gencarkan oleh Badan Pangan Nasional adalah melakukan sosialisasi dan edukasi akan pentingnya konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kepada masyarakat," ujar Andriko.
Lebih lanjut dalam paparannya, Andriko membeberkan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang besar, dianugerahi dengan kekayaan bahan baku kuliner melimpah, mulai dari rempah-rempah sampai sayur dan buah-buahan. "Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu. Sehingga upaya pemanfaatan pangan lokal untuk penganekaragaman pangan harus terus dilakukan," tegas Andriko.
Sidang tahunan yang digelar dalam rangka sebagai sarana evaluasi dan monitoring kongres Ekonomi Umat sekaligus ajang curhat pendapat dan diskusi bagi pelaku dan pembuat kebijakan ini dihadiri oleh peserta MUI Provinsi Se-Indonesia, Ormas Islam, Akademisi, Perusahaan, Asosiasi dan Penggerak Ekonomi Umat.
Turut hadir sebagai narasumber diantaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas RI) Suharso Monoarfa, Menteri Perdagangan (Mendag) M. Zulkifli Hasan, dan Forum BMT Indonesia (FBI), dengan dimoderatori oleh Sekretaris Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI Hazuarli Halim dan Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) M. Mufti Mubarok.
