Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2019, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan dan pemerintah provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan stabilisasi pasokan dan harga pangan.
"Ketersediaan sembilan bahan pokok cukup dan harga terkendali. Jika ada kenaikan yang tidak wajar, kami akan lakukan pemantauan untuk mengatasinya," ujar Gubernur Sulut dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Edison Humiyang, di kantor
Gubernur Sulut, Kamis (20/12).
Rakor digelar pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan dan antisipasi potensi fluktuasi pasokan dan harga pangan, agar dapat diambil langkah strategis di lapangan.
Ditambahkan Edison, pemantauan stok dan pengendalian harga pangan sangat penting, agar masyarakat bisa mengakses pangan yang cukup dan aman.
"Masyarakat tidak perlu berbelanja berlebihan, apalagi sampai menyetok dalam jumlah banyak, karena stok cukup tersedia," tegas Edison Humiyang.
Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP Tri Agustin Satriani mengatakan, stok pangan cukup dan harga juga masih stabil.
"Kalau ada komoditas yang naik seperti daging sapi atau daging ayam dan telur, itu masih wajar, karena adanya tambahan permintaan. Yang penting, kenaikannya tidak terlalu tinggi," ujar Tri Agustin.
Diuraikan Tri Agustin, ketersediaan pangan pokok secara nasional periode Desember 2018 cukup untuk memenuhi kebutuhan, bahkan surplus. Misalnya beras surplus 3,8 juta ton; minyak goreng surplus 2,17 juta ton; bawang merah surplus 15 ribu ton; cabai merah surplus 8 ribu ton; cabai rawit 9 ribu ton; daging ayam ras surplus 335 ribu ton; telur ayam ras surplus 77 ribu ton.
"Ketersedian pangan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang HBKN natal 2018 dan tahun baru 2019," kata Tri Agustin.
Rakor dan pemantauan pasar dilakukan BKP di 8 provinsi sentra mayoritas yang merayakan HBKN Natal, dan daerah wisata seperti Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Kepala Dinas Pangan Sulut, Sandra Moniaga, "Stok cukup dan harga masih stabil. Kecuali untuk cabe keriting, cabe merah dan bawang merah ada sedikit kenaikan, karena adanya peningkatan kenaikan," ujar Sandra.
Untuk pengamanan stok dan stabilitasi harga, Satgas pangan aktif melakukan pemantauan.
"Jika ada gejala kekurangan stok atau harga yang naik tidak wajar, kami kumpulkan para distributor pangan untuk mencari solusinya. Dan sampai saat ini semuanya masih stabil," ujar AKBP Yandrie Makaminan.
Untuk mengetahui kondisi riil di lapangan, rencananya pada hari Jumat besok, akan dilakukan pemantauan harga pangan di Pasar Bersehati, Manado.