Dalam upaya pengamanan ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pangan pokok jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 2018, Kementerian Pertanian melakukan koordinasi dengan Badan Intelijen Keamanan Polri.
"Saat ini, ketersediaan bahan pangan terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama HBKN puasa dan idul fitri 2018, namun perlu pengawasan intensif terkait distribusi pangan dari produsen sampai ke konsumen," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi, saat memberikan pembekalan personil Direktorat Ekonomi Mabes POLRI dan Subdit Baintelkam Polda seluruh Jawa dan Polda Lampung diBadan Intelijen Keamanan Polri, Kamis (3/5).
"Ini merupakan tindaklanjut arahan presiden, untuk pengamanan stabilitas harga, ketersediaan dan distribusi pangan selama pelaksanaan HBKN, sebagaimana keberhasilan pengamanan HBKN tahun 2017," tegas Agung.
Agung juga menjelaskan elain itu, Badan Ketahanan Pangan melaksanakan rencana aksi distribusi serta monitoring pasokan dan harga pangan, khususnya di wilayah DKI Jakarta yang merupakan barometer nasional.
"Untuk itu kita harus membangun network dengan pelaku distribusi pangan dari wilayah sentra produksi ke DKI Jakarta," kata Agung.
Lebih lanjut Agung mengungkapkan bahwa BKP akan mengadakan Gelar Pangan Murah bekerja sama dengan PD Pasar Jaya di 43 pasar serta 20 outlet Toko Tani Indonesia.
"Yang tidak kalah penting juga, kita terus lakukan monitoring serta menyediakan dukungan informasi dan database pasokan dan harga pangan melalui e-commerce" kata Agung.
Hal yang tidak kalah penting menurut Agung adalah, Koordinasi antar pimpinan K/L seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian, KPPU, serta BULOG.
"Koordinasi ini perlu dilakukan baik di pusat maupun daerah agar stabilitas harga dan pasokan pangan selama HBKN Puasa dan Idul Fitri 2018 tetap terkendali," jelas Agung.