Pelaksanaan hari-hari besar keagamaan nasional (HBKN) terutama puasa dan lebaran sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, masyarakat pada umumnya akan membutuhkan bahan pangan dalam jumlah yang lebih banyak dari periode normal. Kondisi tersebut menyebabkan seringkali terjadi gangguan pasokan sehingga berdampak pada peningkatan bahkan gejolak harga bahan pangan pokok, terutama komoditas sayuran. Untuk memantau perkembangan pasokan dan harga bahan pangan pokok menjelang pelaksanaan Ramadhan 2014, Menteri pertanian melakukan kunjungan kerja ke Pasar Induk Caringin Kota Bandung.
Pasar Induk Caringin menjadi obyek kunjungan pemantauan mengingat pasar tersebut merupakan pemasok utama, yaitu sekitar 90 persen dari semua kebutuhan pangan masyarakat Kota Bandung, sehingga kondisi yang terjadi sangat mempengaruhi stabilitas harga di Kota Bandung. Selain itu, Pasar Induk caringin merupakan pintu pertama masuk dan keluar hasil-hasil pertanian, khususnya komoditas sayuran, buah-buahan, daging dan ikan dari daerah Bandung dan sekitranya, serta berbagai daerah di Pulau Jawa. Pasar terbesar milik swasta yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta No. 220 Bandung memiliki area seluas 14,5 ha, terdiri dari bangunan ruko 277 unit, bangunan veem (los) 1.918 unit, dan jumlah pedagang sebanyak 1.568 orang.
Berdasarkan hasil kunjungan di Pasar Induk Caringin Bandung, terlihat bahwa kondisi pasokan bahan pangan terutama bawang merah, cabe merah, daging ayam, daging sapi, dan telur ayam dalam satu minggu bahkan satu bulan terakhir masih stabil. Misalnya, untuk harga daging sapi cenderung turun menjadi Rp 87.000/kg dari harga sebelumnya sekitar Rp 90.000-Rp 92.000/kg. Komoditas cabe yang sering berfluktuasi menjelang dan selama puasa dan lebaran, pada saat ini di wilayah Bandung relatif murah, untuk cabe merah keriting Rp 4.000/kg, dan cabe rawit hijau Rp 8.000/kg. Sedangkan, harga daging ayam ras sedikit mengalami kenaikan sekitar 10 persen menjadi Rp 24.000/kg.
Dengan kondisi tersebut, diperkirakan pasokan dan harga bahan pangan pokok di wilayah Bandung cukup dan aman, sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu panik dengan membeli bahan pangan dalam jumlah banyak, yang justru akan dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk menaikkan harga sehingga terkadang menimbulkan gejolak harga