Pemerintah terus mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Setelah Kalimantan Tengah, menyusul Kalimantan Timur menunjukkan keseriusannya. Melalui peluncuran dan dialog percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Musdessus) yang digelar di Samarinda, Sabtu (24/5/2025), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menetapkan target ambisius: 100 persen desa/kelurahan menyelesaikan Musdessus sebelum akhir Mei 2025.
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sebagai bagian dari Satuan Tugas Nasional menegaskan kembali bahwa koperasi bukan sekadar wadah ekonomi, melainkan instrumen untuk memperkuat sistem pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada rantai distribusi luar desa.
Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis, menilai kehadiran koperasi desa akan meningkatkan efisiensi pasok pangan dari hulu ke hilir. “Dengan model koperasi, distribusi pangan bisa lebih terintegrasi, margin petani lebih baik, dan keterjangkauan harga di tingkat konsumen lebih terjamin,” jelas Nita.
Ia juga menambahkan, NFA mendorong integrasi antara koperasi dengan program strategis seperti penyediaan pangan murah, penyerapan hasil tani, pengelolaan cadangan pangan masyarakat, hingga distribusi pangan bergizi ke daerah rentan rawan pangan.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Joko Juliantono, yang memimpin peluncuran ini, menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan inisiatif strategis nasional yang akan menjadi tulang punggung ekonomi desa dan pengungkit ketahanan pangan.
“Dengan koperasi, kita ingin memotong rantai distribusi yang selama ini panjang dan mahal. Koperasi Merah Putih akan menjadi simpul baru distribusi pangan dan sarana produksi rakyat,” ujarnya.
Per 23 Mei 2025, dari total desa dan kelurahan di Kalimantan Timur, tercatat 93,4 persen telah tersosialisasi, 33,1 persen telah menyelenggarakan Musdessus, 19,9 persen tengah dalam proses akta notaris, dan 0,6 persen telah resmi berbadan hukum.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji dalam paparannya menyampaikan bahwa seluruh perangkat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota telah mengalokasikan anggaran dan mengerahkan camat sebagai koordinator Musdessus serentak. Meski terdapat tantangan seperti infrastruktur dan keterbatasan tenaga pendamping, komitmen kuat tetap ditegaskan.
“Pemerintah daerah bersama stakeholder desa terus bergerak. Kami upayakan seluruh proses pembentukan koperasi ini tuntas sesuai jadwal,” ujar Seno.
Berdasarkan data nasional, hingga 23 Mei 2025, sebanyak 77.788 desa/kelurahan telah tersosialisasi program koperasi Merah Putih, setara dengan 92,96 persen dari total wilayah administratif Indonesia. Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi dengan laju pembentukan koperasi tercepat di luar Pulau Jawa.
Koperasi Merah Putih sendiri dibentuk sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, dengan target pembentukan 80.000 unit koperasi aktif. Koperasi ini diharapkan mampu menjawab keresahan masyarakat desa, seperti sulitnya akses pangan terjangkau, minimnya lapangan kerja, serta ketergantungan terhadap tengkulak dan pinjaman berbunga tinggi.
Melalui koperasi, masyarakat desa akan memiliki akses terhadap unit usaha strategis, mulai dari penyediaan sembako, pupuk, BBM, hingga layanan distribusi hasil panen. Sebagian koperasi juga diarahkan mengelola layanan kesehatan dasar dan penyaluran bantuan pemerintah.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan terpisah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun kedaulatan pangan dari desa. “Koperasi Merah Putih adalah bentuk nyata dari reformasi sistem pangan nasional. Dengan memperkuat peran desa sebagai produsen sekaligus pengelola distribusi pangan, kita mendorong pemerataan akses pangan yang terjangkau, berkelanjutan, dan adil bagi seluruh masyarakat,” ujar Arief.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan Kalimantan Timur mempercepat pembentukan koperasi menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan keberpihakan terhadap petani dan pelaku usaha pangan di tingkat desa masih sangat kuat. “Kami di Badan Pangan Nasional akan terus mendukung dengan data, fasilitasi kelembagaan, serta integrasi program agar koperasi benar-benar menjadi simpul kekuatan kemandirian pangan di tingkat desa,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan peluncuran di Kalimantan Timur ditutup dengan kunjungan lapangan ke desa-desa model pelaksanaan Musdessus dan koperasi percontohan. Peluncuran nasional program ini dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025, menandai dimulainya era baru koperasi berbasis desa sebagai poros pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia dari akar rumput.
—————————————
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA)*
189/R-NFA/V/2025
25 Mei 2025
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Email: komunikasi@badanpangan.go.id
Telepon: 0877-8322-0455