Guna memantapkan sasaran lokus intervensi pengendalian kerawanan pangan tahun 2024, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan melakukan FGD Metodologi dan Analisis Penentuan Lokus Kegiatan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan TA 2024 pada tanggal 18-19 Januari 2024 di Bogor.
Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo dalam arahannya menyampaikan bahwa penetapan lokus intervensi berdasarkan sinergi upaya menurunkan angka PoU (Prevalence of Undernourishment) dan jumlah daerah rentan rawan pangan, sehingga dapat berkontribusi terhadap pengendalian kerawanan pangan dan gizi.
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Sri Nuryanti menjelaskan bahwa dalam rangka menjalankan tusi pengendalian kerawanan pangan, pada tahun angaran 2024 dilaksanakan kegiatan pengadaan, pengelolaan dan penyaluran bantuan pangan untuk masyarakat berpendapatan rendah dan terdampak bencana, sehingga dilakukan kegiatan intervensi pada lokus yang ditentukan berdasarkan Data Prevalence of Undernourishment (PoU) dan/atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA).
Oleh karena itu FGD dilakukan untuk memperoleh review dari BPS terkait atas Metodologi dan Analisis Penentuan Lokus Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan. Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS dalam reviewnya menyatakan bahwa penentuan lokus intervensi yang dilakukan menggunakan gabungan metode statistik, analisis kuantitatif dan pertimbangan lain terhadap 3 indikator kerawanan pangan yang berhubungan dengan kemiskinan akan tepat pada sasaran karena PoU berkorelasi positif terhadap kemiskinan.