Kementan Kembangkan TTIC Agar Tercipta Harga Pangan Yang Wajar

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Mulyadi Hendiawan, pada Launching Toko Tani Indonesia Center (TTIC) DI Yogjakarta, Kamis (3/4) mengatakan kegiatan ini dilakukan secara nasional, dimana Kementerian Pertanian  tahun 2018 mengembangkan TTIC di 20 provinsi.


"Pengembangan TTIC merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk mempengaruhi harga pangan dari spekulan pangan, sehingga tercipta harga pangan yang wajar," kata Mulyadi.


Dijelaskan Mulyadi, untuk mengendali harga pangan,  sejak tahun 2016 telah dilakukan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI).  Melalui kegiatan ini, gapoktan (gabungan kelompoktani) diberdayakan agar dapat berproduksi dan pendistribusian pangan murah berkualitas bagi masyarakat melalui TTI.


Pada Tahun 2018, jumlah sasaran PUPM sebanyak 1.156  Gapoktan dan 3.000 TTI yang ditumbuhkan di 22 provinsi.


"Saat ini TTIC  sudah mulai dikenal masyarakat sebagai penyedia pangan murah berkualitas," kata Mulyadi.


Keberadaan TTIC diharapkan dapat menyediakan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan harga pangan dipasaran.


TTIC juga berfungsi meningkatkan efisiensi pasokan pangan dari produsen ke TTI di wilayah konsumen, serta sebagai  sarana bagi Gapoktan/supplier/produsen untuk memasarkan komoditas pangan. Selain itu juga  fasilitasi bagi produsen pangan dan pelaku distribusi untuk ikut berperan dalam stabilisasi harga dan pasokan serta peningkatan akses pangan masyarakat.  


Mulyadi berharap Launching TTIC, dapat menjadi momentum bersama, bagi stakeholder agar mempersiapkan langkah terpadu untum stabilisasi harga dan pasokan pangan,  khususnya bulan Ramadhan dan Idul FItri.


Dalam mempersiapan HBKN, TTIC harus  merencanakan pemenuhan ketersediaan pangan pokok sesuai prognosa kebutuhan dan mengatur pendistribusian pangan kepada masyarakat, baik melalui TTI maupun  langsung kepada masyarakat melalui Gelar Pangan Murah.


Wakil Gubernur DI Yogjakarta, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya  menyampaikan,  kegiatan TTIC diharapkan dapat berkontribusi dalam kelancaran distribusi pangan, pemasaran komoditas pangan berkualitas dengan harga terjangkau di masyarakat.


"Pengembangan TTI dan TTIC sebagai penanda peran serta dan dukungan masyarakat dalam peningkatan ketahanan pangan," ujarnya.


Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DI Yogjakarta, Arofa Noor Fitriyani menyatakan kondisi ketahanan pangan di DI.Yogjakarta  dalam kondisi aman.  


"Ketersediaan pangan mencapai angka 3.727 kkal/kap/hr kalori dan protein 101,47 gr/kap/hr, sudah melebihi angka standar ketersediaan pangan di tahun 2017 sebesar 2.400 kkal/kap/hr untuk kalori dan 63 gr/kap/hr untuk protein," ujar Arofa.


Lebih lanjut dikatakan, untuk meningkatkan ketahanan pangan  masyarakat, telah diberikan fasilitasi Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat sebanyak 57 gapoktan, Penumbuhan 97 TTI dan pengadaan cadangan pangan sebanyak 193,675 ton.

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.