Kepala Badan Ketahanan (BKP) Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) menerima kunjungan dari _Korea Young Farmers_ di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor, Rabu (1010).
Kunjungan ini bertujuan menjajaki kerjasama dalam pengembangan usahatani, terutama transfer teknologi budidaya sampai proses pengemasan produk.
Untuk melihat kondisi lapangan, perwakilan dari para petani muda Korea juga mengunjungi salah satu gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kab Cianjur, Jawa Barat yang telah mengembangkan budidaya hortikultura.
Dari hasil kunjungan tersebut, para petani muda Korea berkeinginan untuk menjalin kerjasama dengan petani muda Indonesia utamanya dalam transfer teknologi budidaya, prosesing dan pengemasan sampai pemasaran.
"Kerjasama ini baik untuk dilakukan, karena akan mendukung keberhasilan dalam implementasi kegiatan korporasi usahatani," kata Agung.
Namun demikian, menurut Agung, perlu juga dilihat terlebih dulu di lapangan sebelum kita putuskan desain dan lokasi yang paling sesuai.
_Choi Byeong Moon_ (Presiden Asosiasi Petani Muda mengatakan "para petani muda Korea ini, ingin mempelajari dan memperluas pengalaman dalam usahatani melalui pengembangan kerjasama dengan beberapa negara yang salah satunya adalah Indonesia," ujarnya.
Sejalan dengan tawaran kerjasama tersebut, Badan Ketahanan Pangan pada tahun 2019 merencanakan akan mengembangkan kegiatan Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) di daerah Rentan Rawan Pangan.
"Kegiatan ini merupakan penyempurnaan konsep kegiatan Kawasan Mandiri Pangan (KMP), dimana kegiatan yang akan dilakukan meliputi hulu dan hilirisasi, atau dari budidaya sampai pengolahan dan pemasaran produk," ujar Agung menjelaskan.
Menurut Agung, kegiatan ini rencananya akan dikembangkan di 13 lokasi dimana setiap kabupaten satu lokasi yang melibatkan 5 kelompoktani sebagai plasma dan satu gapoktan sebagai inti.
Tujuan kegiatan PKU adalah untuk memperkuat modal, meningkatkan nilai tambah usahatani serta meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah rentan rawan pangan.
Diharapkan dengan rencana kerjasama di lokasi kegiatan PKU rentan rawan pangan tersebut, dapat meningkatkan kemampuan petani muda Indonesia dalam hal pengembangan usahatani melalui program pertukaran petani untuk magang di Korea serta kegiatan _capacity building_ lainnya.