Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menerima Kunjungan Office of Agricultural Affairs Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di kantor NFA, Jumat (07/07/2023). Kunjungan tersebut diterima oleh Analis Ketahanan Pangan (AKP) Ahli Madya Hasanuddin Rumra beserta Tim Direktorat Ketersediaan Pangan NFA.
Dalam kesempatan tersebut, Atase Pertanian Kedubes AS Jasmine Osinski menyampaikan komitmen AS mengenai pentingnya membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengembangkan solusi inovatif guna mengatasi tantangan krisis pangan dan keamanan pangan.
Oleh karena itu, berbagai program kemitraan strategis dapat dibangun antara lain penguatan kapasitas dan kerja sama dalam peningkatan produksi pangan, peningkatan kualitas produk pangan, jaminan keamanan pangan dan perluasan akses pasar produk pangan dalam rangka menjamin ketahanan pangan global.
Seperti diketahui, Amerika Serikat adalah salah satu mitra utama Indonesia, termasuk dalam bidang pangan (ekspor dan impor), khususnya untuk komoditas pangan yang tidak diproduksi di dalam negeri atau diproduksi namun tidak mencukupi kebutuhan di dalam negeri. Hal tersebut tentu akan selalu ditingkatkan untuk memajukan dan menjaga hubungan bilateral kedua negara.
Adapun beberapa komoditas pangan yang diekspor Indonesia ke AS antara lain udang, minyak sawit, dan kopi, sedangkan komoditas pangan yang diimpor Indonesia dari AS antara lain kedelai.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan berbeda mengatakan bahwa kegiatan ekspor dan impor pangan merupakan hal yang wajar, apalagi interkonektivitas di dunia global merupakan keniscayaan. Yang terpenting adalah importasi pangan harus dilakukan secara terukur. Salah satu tusi NFA adalah melakukan perhitungan terhadap ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok strategis sehingga diketahui kondisi surplus atau defisit yang menjadi dasar pengambilan kebijakan pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional.