Sebagai tindak lanjut Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 19 Tahun Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Krisis Pangan, maka perlu disiapkan langkah-langkah strategis Kesiapsiagaan Krisis Pangan guna mengantisipasi potensi dan dampak krisis pangan secara lebih dini. Untuk itu sangat dibutuhkan sinergi, kolaborasi, dan dukungan lintas sektor/stakeholder termasuk kalangan akademisi serta pelaku pangan.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo mengutarakan hal itu dalam pamaparannya di ‘Pertemuan Koordinasi dan Kajian Kesiapsiagaan Krisis Pangan 2023’ yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Kamis (26/10/23). Nyoto menambahkan telah ada beberapa aksi kesiapsiagaan krisis pangan yang dilakukan oleh NFA yang berfungsi sebagai upaya untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Ada beberapa aksi kesiapsiagaan krisis pangan yang telah NFA dorong bersama pemerintah daerah antara lain penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan Cadangan Pangan Masyarakat (CPM), pengendalian inflasi pangan, sampai penyaluran bantuan pangan beras. Lalu ada pula intervensi pengendalian kerawanan pangan, penganekaragaman konsumsi, dan gerakan selamatkan pangan guna mencegah food waste melalui kampanye Gerakan Stop Boros Pangan,” urai Nyoto.
Lebih lanjut dijelaskannya sebagai salah satu upaya mitigasi kerawanan pangan, NFA telah melakukan penyediaan data dan informasi melalui penyusunan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA). Berdasarkan hasil FSVA tahun 2022, jumlah kecamatan rentan pangan di Provinsi Bengkulu ada 27 kecamatan atau 20,93 persen. Sementara angka Prevalensi of Undernourishment (PoU) Provinsi Bengkulu sebesar 11,66 persen. Untuk itu perlu upaya-upaya yang serius untuk pengentasan kerawanan pangan dan gizi.
Dalam acara tersebut, Deputi NFA Nyoto Suwignyo menyaksikan langsung penyaluran bantuan pangan non beras dalam rangka intervensi pengendalian kerawanan pangan. Bantuan pangan nonberas yang disalurkan dalam bentuk satu paket yang didistribusikan mulai 26 Oktober 2023 melalui Kantor Pos Indonesia dengan rincian paket terdiri dari kornet, sarden kaleng, bihun jagung, garam, kacang hijau, dan minyak goreng.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri mengataķan di provinsinya hanya Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengķulu yang terdampak secara nasional dari El Nino ini dan dikucurkan bantuan pangan nonberas ini. Ke depannya pemberian bantuan juga dapat diikuti oleh kabupaten lainya dengan terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap masyarakat yang benar-benar terdampak akibat El Nino.
“(Guna) antisipasi krisis pangan dengan adanya dampak El Nino (menyebabkan) kemarau panjang, Badan Pangan Nasional itu langsung mengintruksikan di tingkat kabupaten agar yang ada di tingkat kabupaten melakukan hal yang sama (bantuan pangan nonberas). Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga,” terang Isnan Fajri.