Upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan yang dilakukan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sejalan dengan upaya pengendalian inflasi pangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI) Pusat dan Daerah, untuk itu sinergi dan kolaborasi menjadi salah satu kunci utama dari kesuksesan upaya tersebut.
Direktur Ketersediaan Pangan NFA Budi Waryanto dalam High Level Meeting (HLM) TPI-D se-Kalimantan Selatan di Calamus Ballroom Hotel Rattan Inn Banjarmasin pada Senin (18/09/2023) menjelaskan, situasi ketersediaan pangan nasional hingga saat ini masih cukup aman, sebab masih ada panen di beberapa wilayah. Begitu pula dengan kondisi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah.
Pada kesempatan ini, Budi mengajak seluruh stakeholders bersama-sama mengawal kegiatan penyaluran bantuan pangan pemerintah tahap kedua untuk komoditas beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang berlangsung sepanjang bulan September, Oktober, dan November 2023, agar dapat berjalan lancar.
"Sebagaimana kita ketahui penyaluran bantuan pangan tahap kedua telah dimulai, untuk itu Kepala NFA Bapak Arief Prasetyo Adi selalu berpesan kepada seluruh pihak agar dapat mengawal kegiatan tersebut sehingga bisa berjalan lancar dan berdampak pada upaya pengendalian inflasi pangan daerah," ujarnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi di antara seluruh anggota TPID se-Kalsel guna mengantisipasi dampak El Nino yang memicu kenaikan harga-harga pangan. Sahbirin menggarisbawahi, TPI-D Kalsel perlu mencermati dan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada Rakornas Pengendalian Inflasi (31/8), berkaitan dengan upaya mengantisipasi dampak musim kemarau berkepanjangan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Setelah mencapai puncaknya sebesar 7,35 persen (yoy) pada September 2022, tingkat inflasi Kalsel terus menurun hingga mencapai 4,36% (yoy) pada Agustus 2023. Sahbirin mengatakan, capaian itu tidak lepas dari kerja keras dan sinergitas di antara anggota TPI-D, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor produk pangan sehingga mendorong apresiasi harga pangan di tingkat global, untuk itu kita semua perlu bekerja sama dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sebagai upaya pengendalian inflasi," tuturnya.
