Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menegaskan hal ini dalam kunjungannya ke Rumah Pangan B2SA di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju. (20/7/24) Dalam kunjungan tersebut, Andriko menyoroti beberapa poin penting terkait upaya yang dilakukan NFA dalam menghadapi masalah stunting di daerah tersebut.
Andriko menyatakan, "Promosi, kampanye, dan edukasi yang kami berikan kepada masyarakat bertujuan untuk mengubah pandangan bahwa makan tidak hanya sekadar kenyang, tetapi juga harus sehat. Makanan yang sehat memenuhi standar Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Beragam artinya menggunakan sumber daya lokal yang kita miliki, seperti sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral."
Lebih lanjut, Andriko menjelaskan bahwa bergizi seimbang berarti tidak hanya mengkonsumsi karbohidrat saja, tetapi juga mencakup campuran protein, vitamin, dan mineral dalam komposisi yang seimbang. "Komposisi ini harus dituangkan dalam isi piring yang seimbang dan aman dari pestisida berbahaya serta bahan pengawet yang tidak diizinkan seperti formalin dan boraks," tambahnya.
Program B2SA ini, menurut Andriko, diramu di dalam Rumah Pangan B2SA dan melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti tim penggerak PKK, kader Posyandu, serta masyarakat desa. "Kami berkolaborasi dengan semua pihak untuk mensukseskan program Generasi Emas 2045. Generasi ini hanya bisa dicapai apabila setiap individu dapat hidup sehat, aktif, dan produktif," jelas Andriko.
Andriko juga menekankan pentingnya memberikan makanan yang baik kepada anak-anak sebagai investasi bagi masa depan bangsa. "Vitamin dan mineral dalam sayur dan buah adalah sumber penting untuk membangun kecerdasan. Jika asupan ini kurang, akan terjadi gangguan kognitif yang pada akhirnya menyebabkan stunting," tegasnya.
Sulawesi Barat, lanjut Andriko, memiliki semua persyaratan untuk membebaskan diri dari stunting. "Ini adalah upaya kita bersama, dan dari desa kita harapkan dengan dana desa bisa digunakan untuk mendukung program ini melalui pemberian makanan yang baik serta memastikan setiap individu mendapatkan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, di Sulbar sendiri kita sudah punya 5 titik rumah pangan B2SA yang tersebar di berbagai kabupaten, dan harapannya dengan dukungan dari Desa yang sudah kita dengar tadi dari Pak Kepala Desa akan meneruskannya dengan menggunakan dana desa," tutupnya.
PJ Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin di lain kesempatan menyatakan apresiasi dan siap mendukung menyukseskan program Rumah Pangan B2SA untuk menekan angka stunting di Sulawei Barat, "Kami sangat mendukung dan siap bersinergi dengan bapanas untuk menekan angka stunting di daerah kami demi menyonsong generasi emas 2045," tegas Bahtiar.
Badan Pangan Nasional berharap dengan upaya ini, angka stunting di Sulawesi Barat dapat turun secara signifikan, menciptakan generasi yang lebih sehat, aktif dan produktif untuk masa depan Indonesia.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #RumahPanganB2SA #Sulbar #Mamuju #B2SA