KRPL, Alternatif Warga Nagreg Atasi Kenaikan Sembako

Kenaikan harga bahan pokok (sembako) yang biasa terjadi menjelang bulan ramadhan, tidak lantas membuat warga Desa Mandalawangi Kecamatan Nagreg berputus asa. Keberadaan program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di Kabupaten Bandung, ternyata mampu menumbuhkan kreativitas dan motivasi terhadap 100 ibu rumah tangga di desa tersebut, untuk menjadikan program itu menjadi alternatif dalam meringankan beban biaya pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Hal itu terungkap saat Bupati Bandung H.Dadang Mochamad Naser, SH, S.Ip membuka Kegiatan Panen Perdana dan Pencanangan KRPL yang berlangsung di seputar area tanaman sayuran, di desa Mandalawangi Nagreg, Kamis (12/06). Hadir dalam acara panen tersebut, Bunda KRPL Kabupaten Bandung, Hj.Kurnia Dadang M.Naser, Kepala Badan Ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP), Ir.Dadang Hermawan, Camat Nagreg, Entang Kurnia, unsur OPD serta anggota kepengurusan PKK Kabupaten Bandung. Dadang Naser menilai, kesadaran ibu-ibu binaan yang tertampung dalam Kelompok Wanita Tani Mawar ini, dalam melakukan kemandirian pangannya cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya antusias mereka untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada sehingga pemenuhan kebutuhan pangan keluarganya tercukupi.”Minimal ketika ibu-ibu ini hendak membeli cabe rawit, mereka tidak perlu repot membeli ke warung, bisa memetik di halaman pekarangannya sendiri “, ujar Dadang Naser. Kesadaran ini, menurut Dadang akan menuntun juga bagi para ibu rumah tangga ini, untuk secara bijak berpihak pada produksi lokal sehingga tidak bergantung terhadap negara lain. Kaum ibu pun, lanjut Dadang bisa membangun diversivikasi pangan dalam keluarga untuk berupaya mengurangi ketergantunagn pada salah satu sumber pangan, “Misalnya potensi karbohidrat tidak hanya dari nasi, namun bisa diganti dengan jagung, ubi, singkong, kentang dan sagu”, kata Dadang. Sementara Kurnia Dadang Naser mengatakan pihaknya akan mengarahkan program KRPL ini menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Selain dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dampak yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan keluarga.”Kita akan membantu mengarahkan dalam hal pemasaran produknya. Minimal mereka bisa memasarkan hasil tani nya ke pasar-pasar atau warung terdekat”, ungkap Kurnia. Kegiatan panen itu sendiri, dilakukan dalam waktu dua hingga tiga minggu. Dari rentang waktu tersebut, telah menghasilkan sedikitnya 210 kg atau 2 kwintal sayuran berupa sosin dan selada bokor dari sekitar 2.520 lubang tanam yang menggunakan sistem polybag dan hidroponik. Sumber: Djoni S Bratakusumah djonisoediono@gmail.com

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.