Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian cukup membanggakan. Selain hasilnya dapat untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dan menghemat belanja pangan, juga bisa meningkatkan pendapatan.
Hal ini sebagaimana dikembangkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari di Kel. Anaiwoi Kec. Kadia Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang merupakan show window KRPL Kota Kendari.
"Saya bangga apa yang sudah dilakukan KRPL ini. Dan harus ditingkatkan terus, agar bisa berkesinambungan," ujar Agung yang berkunjung pada Rabu (14/11) bersama Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tri Agustin, kelokasi KRPL.
Agung menuturkan kunci keberhasilan kegiatan KRPL sudah ada di kelompok ini, salah satunya yaitu keinginan yang kuat dari anggota serta adanya lokal champion.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KWT Mekar Lestari Yustina yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan KRPL, kebutuhan sayur keluarga sudah dapat terpenuhi dari tanaman di pekarangan yang dikembangkan anggota.
Menurutnya, KWT yang beranggota 30 orang itu mampu menjual sayuran selada ke hotel dan juga terong ke rumah makan.
"Dengan KRPL, selain kami bisa masak sayur tanpa pestisida, selada dan terong juga sudah kami jual ke hotel dan rumah makan," tambah Yustina yang mengaku menjual 1 pohon selada seharga 10 ribu rupiah.
Mendengar penjelasan tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi merasa bangga.
"KRPL ini sudah mempunyai modal untuk terus berkembang, karena sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan sebagian sudah dijual," ujar Agung.
Menurut Agung, kalau KRPL mau lestari harus diikuti dengan meningkatkan pendapatan, setelah gizi keluarga tercukupi.
"Untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga, harus tersedia minimal 75 polybag di setiap pekarangan keluarga," tambah Agung.
Agung juga berpesan, untuk meningkatkan kemampuan budidaya tanaman, bisa dilakukan dengan belajar di BPTP provinsi.
"Untuk meningkatkan ketrampilan bercocok tanam, silahkan berkunjung ke BPTP, karena fasilitasnya lengkap dan sudah ada komitmen utk membantu KRPL," kata Agung.
Sementara itu, Tri Agustin, memaparkan bahwa Kota Kendari mendapat alokasi 4 KRPL pada tahun 2018.
"Saya minta kedepannya, anggota KWT ini tidak hanya 30 orang. Tetapi barus dikembangkan menjadi kawasan kelurahan," ujarnya.
Untuk itu Tri Agustin meminta agar Kebun Bibit Desa dikelola dengan baik dan ditambah tanamannya.
"Tolong terus semangat menanam, agar terus berkembang karena sudah dapat merasakan manfaatnya," pesan Tri Agustin.
Tri Agustin juga optimis KRPL akan cepat berkembang jika ada Local Championnya.
"Local Champion itu sangat penting, karena dia yang memotivasi, memberi semangat dan mengajak menanam," pungkas Tri.