Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berupaya mewujudkan ketahanan pangan Indonesia untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan bagi lebih dari 270 juta penduduk. Guna mencapai hal tersebut diperlukan tata kelola pangan yang efisien serta harus memastikan distribusi pangan yang merata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy saat menerima kunjungan konsultasi dari Pj. Bupati Jayawijaya Sumule Tombo di Kantor NFA, Jum’at (26/1/2024).
“NFA telah meluncurkan berbagai program guna menjaga ketersediaan, stabilisasi dan akses pangan serta pemanfaatannya termasuk keamanan pangan” jelas Sarwo.
Plt Sestama NFA juga menjelaskan terkait upaya menjaga inflasi. “Untuk menjaga inflasi serta stabilisasi harga, NFA juga secara rutin telah melakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) di hampir seluruh wilayah Indonesia dan juga melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) sejumlah bahan pangan” ungkapnya.
“Selain itu juga terdapat kegiatan bantuan pangan untuk pasca bencana bagi masyarakat miskin ekstrim yang dapat disampaikan pengajuannya dari daerah kepada pusat sebagai pengajuan bantuan untuk daerah rentan rawan pangan.” tutur Sarwo.
Pj Bupati Jayawijaya Sumule Tombo menjelaskan bahwa saat ini wilayahnya menghadapi beberapa tantangan seperti kerawanan pangan, stunting, kemiskinan eksrim serta ditambah dengan terdapat lokasi yang hanya dapat dijangkau dengan moda transportasi udara.
“Mengingat situasi tersebut kami berharap agar kegiatan NFA dapat dilaksanakan di sana (Jayawijaya), seperti misalnya Gerakan Pasar Murah (GPM) dan lainnya untuk kesejahteraan masyarakat” ungkap Sumule.
Pemda juga mengajukan untuk sharing pendanaan untuk beberapa kegiatan, seperti misalnya untuk menambah jumlah paket bantuan pangan.