Makan Siang Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan Presiden dan Wakil Presiden telah dipersiapkan secara serius dan terpadu oleh pemerintah saat ini untuk mewujudkan generasi emas 2045.

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sangat mendukung program Makan Siang Gratis (MBG), program bagus dan akan sangat menguntungkan bagi para penggerak pangan. Hal tersebut diungkap oleh Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo saat menerima kunjungan Walikota Semarang di Jakarta, Kamis (10/10/2024) 

“Nanti bukan hanya beras saja yang akan terserap, tapi juga sektor hortikultura, peternakan dan perikanan seperti cabai, telur, daging dan lainnya semua pasti akan terserap untuk MBG dan itu akan sangat menguntungkan” tutur Nyoto 

Program ini akan membuat ekosistem pangan bergerak positif. Bahan bahan dan sumber daya yang ada di sekitar harus bisa dimanfaatkan, program ini tentu sangat berkontribusi pada perekonomian lokal.

Selanjutnya, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi itu juga menekankan jaminan keamanan pangan dalam pelaksanaan program tersebut. “Keamanan pangan yang akan disajikan itu wajib hukumnya, jadi kita tidak hanya harus memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan bergizi namun juga aman dikonsumsi," ujarnya.

Pengukuran baseline dan endline seperti kegiatan GENIUS juga akan dilakukan, seperti pengukuran berat badan, tinggi badan siswa. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak program terhadap kesehatan siswa, sekaligus memastikan bahwa menu yang diberikan telah sesuai kebutuhan nutrisi siswa.

Sementara itu Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memaparkan salah satu program andalannya yaitu Strategi Pemberian Makan Siang untuk Perbaikan Gizi dan Pencegahan Obesitas (STROBERI).

“Tujuan program STROBERI adalah untuk mendukung program pemerintah melalui makan siang sehat bergizi seimbang serta berbahan pangan sehat, pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan potensi Lokal. Kegiatan ini menyasar 271.100 siswa SD dan SMP serta 69.716 siswa SMA” ujar Hevearita.