Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo lakukan kunjungan kerja dalam rangka koordinasi dan evaluasi kegiatan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) di Dinas Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Kamis (7/12/2023).
Dalam arahannya Nyoto menjelaskan bagaimana kebijakan pangan nasional telah menjabarkan tata kelola dan kewenangan antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, sehingga ia mendorong kepada seluruh insan pangan untuk dapat benar-benar memahami tugas dan fungsinya masing-masing di setiap tingkatan. Dengan demikian sinergitas bersama ini akan menghasilkan ekosistem pangan nasional yang kuat dan berkelanjutan.
"Kita semua perlu memahami tugas dan fungsi masing-masing secara seksama sehingga upaya pengelolaan ketahanan pangan secara utuh dapat dilaksanakan dengan baik," ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan NFA termasuk dana dekonsentrasi, Nyoto berharap agar kegiatan tersebut segera direalisasikan sebelum akhir Desember 2023. Sementara itu Nyoto juga mendorong Pemda agar bisa mengoptimalkan pemanfaatan APBD sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota (CPPK) untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta mengatasi kebencanaan.
Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Lubuklinggau Cikwi menjelaskan hasil kerja dari Tim Penanggulangan Pengentasan Stunting (TPPS), Kota Lubuklinggau berhasil menempati posisi ke dua kabupaten/kota se-Sumatera Selatan dalam menurunkan angka stunting, yakni mencapai 11%. Hal ini antara lain dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi serta Gerakan Orang Tua Asuh.
"Jumlah stunting di kota Lubuklinggau itu 156 orang dan memang di tahun 2022 kita berkurang tajam dari 23 menjadi 11 persen. Jadi kita di Sumatera Selatan ini dari 17 kabupaten/kota, nomor dua setelah Pagar Alam," ungkap Cikwi.
Berdasarkan Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan (FSVA), kab/kota rentan rawan pangan menurun dari 74 kab/kota pada tahun 2022 menjadi 68 kab/kota pada tahun 2023. Selaras dengan instruksi Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, sinergi pangan perlu terus diperkuat antar kementerian/lembaga dan elemen lainnya baik di tingkat pusat maupun daerah guna mewujudkan ketahanan pangan nasional yang mandiri dan berdaulat.