JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan ketersediaan dan pasokan komoditas pangan pokok dalam kondisi aman dan harga yang stabil. Untuk memastikan kondisi ketersediaan daging jelang Idulfitri, hari ini, Rabu (26/3/2025), Arief mengunjungi salah satu lokasi operasi pasar daging sapi dan kerbau di Pasar Cipete Jakarta Selatan.
“Tugas saya adalah memastikan ke seluruh tempat, ini hanya salah satu dari sekian banyak produk, jadi ayam juga kondisinya malah sedang turun, telur juga sedang turun kemudian kalau kita lihat komoditas lainnya bawang merah dan bawang putih itu juga harganya baik,” ungkap Arief.
Ia mengakui jika kunjungannya kali ini adalah untuk memastikan jika ada beberapa tempat yang menjual daging termasuk daging kerbau frozen dengan harga 80 ribu per kilogram sesuai Harga Acuan Pemerintah (HAP). “Ini kalau kita lihat antusiasme para konsumen saudara saudara kita yang mau menyambut lebaran juga cukup baik,” tambahnya.
“Kita harus jaga ritme ini karena perintah Bapak Presiden Prabowo kepada kita semua, harga tidak boleh naik menjelang lebaran, kita harus bersama masyarakat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arief mengungkapkan apresiasi kepada Jaringan Pemotong dan Pengusaha Daging Indonesia (JAPPDI) di Pasar Cipete, yang telah membantu mendistribusikan beberapa komoditas seperti daging sapi dan kerbau dengan beberapa jenis potongan agar dapat sampai ke masyarakat seperti target dari pemerintah dengan maksimal harga 80 ribu rupiah untuk daging kerbau.
“Saya inginnya nanti lebih banyak lagi jaringan-jaringan outlet seperti ini supaya juga membantu pedagang pedagang kecil sehingga bisa merayakan lebaran ini dengan tenang dan aman,” tegas Arief.
“Harga daging itu kan kalau sapi hidup itu biasanya lebih mahal dari yang biasa tapi karena beberapa waktu terakhir ini penjualannya juga sedang turun, jadi kurang lebih harganya hampir sama khususnya untuk secondary cut itu juga kita memantau harganya masih sangat baik sekitar 120 hingga 130 ribu rupiah per kilogram. Artinya ini seperti rencana kita semua,” lanjutnya.
Arief menegaskan bahwa saat ini ketersediaan daging dalam kondisi yang cukup karena memiliki stok, begitupun dengan komoditas lain seperti beras. “Ini tidak lebih tidak kurang karena kita memiliki stok, punya cadangan pangan, di beras kita punya cadangan pangan di daging kita juga punya cadangan pangan. Hanya mungkin nanti yang perlu kita percepat adalah distribusinya. Jadi harusnya distribusi ini bisa lebih awal termasuk di awal Ramadan ke depan. Insya Allah (harga dan pasokan) aman,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua JAPPDI Asnawi, yang menyebut jika saat ini kenaikan harga daging tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan harga pada saat sebelum ramadan.
“Kondisi saat ini sangat tidak begitu berpengaruh secara signifikan dan harga jual daging fresh meat yang tadi malam sapi itu dipotong pagi itu dijual kisaran nya di 130 ribu dan maksimal 140 ribu per kilogram. Jadi artinya kenaikan tidak sampai 11 persen antara 9 hingga 11 persen tertinggi,” urainya.
“Kalau kita bicara daging itu ada tingkatannya secondary cut dan prime cut. Untuk secondary cut itu rata rata bisa diposisi 140 ribu, untuk premium seperti sirloin dan tenderloin itu posisinya bisa diatas 150 ya diantara 150-160 ribu per kilogram,” jelas Asnawi.
Asnawi mengakui jika operasi pasar yang digelar pemerintah saat ini adalah suatu langkah yang sangat bagus dan perlu diapresiasi sekaligus perlu ditingkatkan ke depannya. “Terutama keberpihakan kepada pedagang pasar di mana saat ini memang kerja sama yang diprakarsai oleh Badan Pangan Nasional sebagaimana instruksi Pak Arief yang melibatkan kami untuk melakukan operasi pasar,” ujarnya.
Untuk kedepannya Ia berharap agar gaung dari operasi pasar yang sudah dilakukan saat ini dapat memberikan dampak positif kepada semua pihak.
———————-
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*
104/R-NFA/III/2025
26 Maret 2025
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
komunikasi@badanpangan.go.id
Telp : 087783220455